Kecerdasan Buatan Memenangkan Perlombaan Drone Otonom Tercanggih di Dunia di Abu Dhabi

3 days ago 5

     • Drone AI Mengalahkan Pilot Manusia dalam Seri Tercanggih dan Tersulit yang Diselenggarakan oleh 2RL x DCL Autonomous Drone Championship, Menjadi Terobosan Inovasi Penerbangan Otonom

     • Lebih dari 2.500 Penonton Menyaksikan Para Pembalap Drone Otonom Terbaik Memperebutkan Hadiah $1 Juta Dalam Empat Format Balapan Tercanggih

     • MavLab (TU Delft) Mendominasi Kejuaraan Dengan Meraih Tiga Kejuaraan di AI Grand Challenge, AI Drag Race dan AI Vs Human; TII Racing (Technology Innovation Institute, Abu Dhabi) Memenangkan AI Multi-Autonomous Drone Race

Abu Dhabi, Uni Emirat Arab--(ANTARA/Business Wire)-- Abu Dhabi Autonomous Racing League (A2RL) adalah bagian dari Advanced Technology Research Council (ATRC). Bekerja sama dengan Drone Champions League (DCL), Abu Dhabi Autonomous Racing League menutup A2RL x DCL Autonomous Drone Championship perdana di Timur Tengah, bertempat di ADNEC Marina Hall, Abu Dhabi, UEA. Dalam terobosan besar di bidang penerbangan otonom dan robot terbang, drone AI milik Tim MavLab mengungguli pilot manusia terkemuka di dunia dan memenangkan AI melawan Human Challenge. Duel satu lawan satu ini adalah yang paling rumit yang pernah diadakan dan menampilkan finalis dari DCL Falcon Cup - beberapa pilot drone terbaik di dunia.

Selama dua hari yang sangat intens, 14 tim internasional lolos menuju minggu final dan empat tim terbaik akan berkompetisi dalam berbagai format perlombaan yang menantang. Tim dari UEA, Belanda, Austria, Korea Selatan, Republik Ceko, Meksiko, Turki, Tiongkok, Spanyol, Kanada, dan A.S. mewakili gabungan laboratorium universitas, lembaga penelitian, dan inovator perusahaan rintisan.

Setiap tim berlomba menggunakan drone standar dilengkapi modul komputer NVIDIA Jetson Orin NX yang ringkas namun kuat, kamera depan, dan Unit Pengukuran Inersia (IMU) untuk persepsi dan kontrol dalam pesawat. Tanpa melibatkan manusia, drone ini sepenuhnya mengandalkan pemrosesan di waktu nyata dan pengambilan keputusan oleh AI untuk mencapai kecepatan lebih dari 150 km/jam di lingkungan balap yang kompleks.

Desain lintasannya mendorong batasan otonomi berbasis persepsi - menampilkan area gerbang yang lebar, pencahayaan tak teratur, dan penanda visual yang minimal. Penggunaan kamera rana bergulir semakin menambah kesulitan sehingga menguji kemampuan setiap tim untuk mencapai kinerja yang cepat dan stabil dalam kondisi sulit. Untuk pertama kalinya, perlombaan drone otonom dengan skala dan kompleksitas seperti ini digelar di lintasan dengan visual sangat minim, yang menegaskan ambisi dan tantangan teknis di acara tersebut.

Pokok-pokok Penting Kejuaraan Ini

     • Pemenang AI Grand Challenge: MavLab (TU Delft) mencatat waktu tercepat di lintasan 170 meter dan berhasil menyelesaikan dua putaran (22 gerbang) hanya dalam 17 detik.

     • Pemenang AI vs Human Showdown: Drone otonom MavLab mengungguli pilot manusia terbaik - dalam pertarungan bersejarah antara AI dan Manusia.

     • Pemenang Multi-Autonomous Drone Race: TII Racing memenangkan format multi drone dalam uji kecepatan tinggi koordinasi AI dan penghindaran tabrakan.

     • Pemenang Autonomous Drag Race: MavLab (TU Delft) menjuarai balapan drag pertama di dunia yang hanya menggunakan AI, menampilkan kecepatan dan kendali di jalur lurus dengan akselerasi tinggi melawan tim-tim terbaik di kejuaraan ini.

“ATRC percaya bahwa inovasi harus dibuktikan di dunia nyata, bukan hanya dijanjikan,” kata Y.M. Faisal Al Bannai, Penasihat Presiden UEA untuk Urusan Riset Strategis dan Teknologi Canggih dan Sekretaris Jenderal ATRC. “A2RL bukan sekadar perlombaan, melainkan ajang uji coba global untuk otonomi berkinerja tinggi dan mencerminkan komitmen UEA dalam memajukan AI, robotika, dan mobilitas generasi berikutnya secara bertanggung jawab.”

“Masa depan penerbangan bukan di laboratorium, tapi di lintasan balap,” kata Stephane Timpano, CEO ASPIRE, badan tuan rumah Abu Dhabi Autonomous Racing League. “Yang kita saksikan di akhir pekan ini semakin mendekatkan kita menuju peningkatan sistem otonom dalam kehidupan sehari-hari.” Markus Stampfer, Executive Chairman di DCL, berkata: "Kami menghadirkan kondisi balap elit ke penerbangan otonom - dan AI mampu menjawab tantangan tersebut. Ini adalah lompatan besar bagi olahraga dan teknologi."

Dengan penuh kegembiraan setelah meraih tiga gelar teratas, Christophe De Wagter, Pimpinan tim MavLab, menyatakan, “Memenangkan AI Grand Challenge dan perlombaan AI vs Human merupakan pencapaian penting yang luar biasa bagi tim kami. Kemenangan ini membuktikan penelitian dan eksperimen selama bertahun-tahun tentang penerbangan otonom. Luar biasa memuaskan karena algoritme kami mengungguli lingkungan yang amat sangat sulit dan membawa pulang hampir semua hadiah.”

Program STEM Drone A2RL X DCL dirancang melalui kerja sama dengan UNICEF dan di bawah pengawasan ATRC. Program tersebut telah melatih lebih dari 100 siswa Emirat tahun ini. Lebih dari 60% siswa memperoleh sertifikasi Program Operator Tepercaya yang bergengsi dan 24 siswa mendapatkan nilai sempurna, yang menunjukkan pengembangan keahlian penerbangan mutakhir sebagai bagian dari program tersebut.

Dengan berakhirnya babak final balap drone, semua menantikan seri balap mobil otonom A2RL Musim ke-2 yang akan diadakan pada Kuartal ke-4 tahun 2025 di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi.

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.

Contacts

Thushara Mohanan

Sumber: Technology Innovation Institute

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online