Jakarta, Pintu News – Kemerosotan harga Bitcoin yang dramatis telah mengikis kekayaan Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin yang misterius, sebesar $43 miliar. Dari puncak tertinggi di bulan Oktober, nilai Bitcoin telah turun lebih dari 30%, mengurangi nilai total Bitcoin yang dimiliki oleh Satoshi menjadi sekitar $96 miliar.
Peristiwa ini menurunkan posisi Satoshi dalam daftar orang terkaya di dunia, dari sebelumnya berada di urutan ke-11 menjadi di bawah Bill Gates di posisi ke-20.
Penurunan Harga Bitcoin

Pada awal Oktober 2025, Bitcoin mencapai harga tertinggi sepanjang masa di angka $126.296 per unit, mendorong nilai total Bitcoin yang dipegang oleh Satoshi Nakamoto mencapai $138,92 miliar. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, harga Bitcoin telah terjun bebas hingga ke $87.390.
Penurunan harga ini mengakibatkan hilangnya sekitar $42,79 miliar dari kekayaan Satoshi. Kemerosotan ini tidak hanya berdampak pada nilai aset Satoshi tetapi juga mempengaruhi persepsi pasar terhadap stabilitas Bitcoin. Meskipun Bitcoin dikenal dengan volatilitasnya, penurunan tajam seperti ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan analis tentang masa depan mata uang kripto ini.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Jual Bitcoin di $90.000: Dari Target $250K ke Bisnis Riil, Ini Alasannya!
Status dan Spekulasi Kekayaan Satoshi

Satoshi Nakamoto, yang identitasnya masih menjadi misteri, belum pernah menyentuh Bitcoin yang mereka miliki selama lebih dari satu dekade. Kekayaan ini, yang terdiri dari sekitar 1,1 juta Bitcoin, dianalisis menggunakan pola Patoshi oleh Arkham Intelligence. Meskipun kekayaan ini sangat besar, majalah seperti Forbes tidak memasukkan Satoshi dalam daftar miliarder mereka karena status hukum dan kepemilikan yang belum diverifikasi.
Spekulasi tentang kekayaan ini terus berlanjut, dengan beberapa ahli mengusulkan bahwa Bitcoin milik Satoshi mungkin sudah tidak dapat diakses atau sengaja ditinggalkan. Situasi ini unik di antara miliarder dan menambah misteri seputar pencipta Bitcoin ini.
Ancaman Kuantum dan Masa Depan Bitcoin

Perkembangan dalam komputasi kuantum telah memicu diskusi tentang potensi risiko keamanan terhadap Bitcoin yang lebih tua, termasuk yang dimiliki oleh Satoshi. Beberapa ahli menyarankan untuk membekukan atau memforking jaringan Bitcoin sebelum kemungkinan “Hari Q” ketika komputer kuantum bisa memecahkan kriptografi Bitcoin.
Jika risiko ini menjadi kenyataan, pemilik sebenarnya dari Bitcoin ini mungkin perlu mengungkapkan diri mereka. Film yang akan datang, “Killing Satoshi,” dijadwalkan untuk rilis pada tahun 2026, diharapkan akan membawa lebih banyak perhatian pada misteri ini dan implikasi geopolitik dari kekayaan Bitcoin yang tidak tersentuh.
Kesimpulan
Important not to scaremonger here about quantum timelines.
Running Shor's algorithm is not the same thing as breaking an actual 256-bit ECC key. You can use Shor's algorithm to factor a number—that will be impressive—but will take a huge degree of scaling and engineering to… https://t.co/juppHGU8wC pic.twitter.com/k38lZvMBLl
Meskipun nilai Bitcoin saat ini mengalami penurunan, kekayaan Satoshi Nakamoto tetap menjadi simbol dari asal-usul Bitcoin dan rahasia terbesarnya. Kekayaan ini, yang sangat terlihat namun tidak tersentuh, terus memicu spekulasi dan teori. Hanya waktu yang akan menentukan nasib dari kekayaan ini dan dampaknya terhadap masa depan Bitcoin.
Baca Juga: Cardano Diprediksi Keluar dari Top 20 pada 2026, CEO Nansen Sebut ‘Ghost Chain’
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
FAQ
Q1: Berapa penurunan nilai Bitcoin yang terjadi baru-baru ini?
A1: Harga Bitcoin telah turun lebih dari 30% dari puncaknya, dari $126.296 per unit menjadi $87.390.
Q2: Mengapa Forbes tidak memasukkan Satoshi Nakamoto dalam daftar miliarder?
A2: Forbes tidak memasukkan Satoshi Nakamoto karena status hukum dan kepemilikan Bitcoin yang belum dapat diverifikasi.
Q3: Apa itu pola Patoshi?
A3: Pola Patoshi adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi alamat Bitcoin awal yang kemungkinan besar dikendalikan oleh Satoshi Nakamoto.
Q4: Apa implikasi dari kekayaan Bitcoin yang tidak tersentuh milik Satoshi?
A4: Kekayaan yang tidak tersentuh ini menimbulkan spekulasi bahwa aset tersebut mungkin hilang, tidak dapat diakses, atau sengaja ditinggalkan.
Q5: Apa yang dimaksud dengan “Hari Q” dalam konteks Bitcoin?
A5: “Hari Q” merujuk pada waktu di masa depan ketika komputer kuantum mungkin mampu memecahkan kriptografi Bitcoin, yang bisa mengancam keamanan jaringan.
Referensi
- BeInCrypto. Satoshi Nakamoto’s Bitcoin Fortune Drops. Diakses pada tanggal 24 November 2025
.png)
















































