Kemenkop-PLN EPI Jalin Kerja Sama Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Koperasi

4 hours ago 1

loading...

Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait pengembangan ekosistem biomassa berbasis masyarakat melalui koperasi. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait pengembangan ekosistem biomassa berbasis masyarakat melalui koperasi. Penandatanganan ini sebagai bentuk dukungan Kemenkop terhadap program transisi energi bersih dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Penandatanganan MoU antara Kemenkop dan PLN EPI dilakukan oleh Deputi Bidang Pengawasan Koperasi (Kemenkop) Herbert H.O. Siagian dan Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir di Kemenkop, Jumat (21/11) lalu.

Deputi Bidang Pengawasan Koperasi Herbert H.O. Siagian menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan momentum penting untuk memperkuat peran koperasi dalam rantai pasok energi terbarukan khususnya bahan baku biomassa yang selanjutnya akan dipasok melalui koperasi - koperasi kepada PLN EPI. Menurutnya, peran koperasi berpotensi besar untuk menjadi agregator bagi produk-produk biomassa yang diproduksi masyarakat terutama di desa-desa atau di kelurahan.

“Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem energi terbarukan di Indonesia sebagai bagian transisi energi bersih, sebagaimana tertuang dalam target Pemerintah jangka menengah-panjang yang tertuang di dalam berbagai dokumen nasional," kata Herbert dalam keterangan tertulis, Minggu (23/11/2025).

Baca Juga: Tumbuh 107%, PLN EPI Raih Laba Rp2,24 Triliun Sepanjang 2024

Menurut Herbert, bahan baku biomassa yang selama ini menjadi salah satu kebutuhan utama dari PLN EPI dapat didukung oleh Koperasi untuk menjaga kestabilan dan keberlanjutan dari pasokan. Keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menjadi selaras dengan target PLN EPI untuk menjamin ketersediaan pasokan tersebut karena Kopdes/Kel Merah Putih tersebar di seluruh wilayah Indonesia hingga ke pelosok. "Apabila kerja sama ini terwujud, bisa menjadi upaya awal atau garansi awal kestabilan pasokan untuk energi biomassa,” tandasnya.

Herbert menekankan bahwa biomassa bukan sekadar energi, tetapi juga peluang ekonomi bagi masyarakat di desa-desa/kelurahan. Selama ini beberapa komoditas yang seharusnya menjadi bahan baku biomassa justru tidak dioptimalkan bahkan dibuang begitu saja. Dengan adanya sinergi ini, produk-produk bahan baku biomassa yang semula tak bernilai menjadi barang yang bernilai ekonomis.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online