Konsumsi Masyarakat Menggeliat, Mesin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Makin Kuat

2 hours ago 1

loading...

Meningkatnya konsumsi masyarakat optimistis mampu mendorong permintaan domestik menjelang akhir tahun. FOTO/Isra Triansyah

JAKARTA - Perekonomian Indonesia memasuki kuartal IV-2025 diproyeksikan menguat di hampir seluruh indikator utama. Meningkatnya konsumsi masyarakat, sektor jasa yang kembali bergairah, dan percepatan belanja fiskal optimistis mampu mendorong permintaan domestik menjelang akhir tahun. Sementara, ekspor nonmigas tetap menjadi penopang utama di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Landasan pertumbuhan memasuki kuartal IV tercermin dari capaian kuartal III menunjukkan ekonomi tumbuh 5,04% secara tahunan. Laju tersebut menempatkan Indonesia dalam posisi kompetitif dibandingkan China yang tumbuh 4,8% dan Singapura 2,9% pada periode yang sama.

Kepala BPS Moh. Edy Mahmud menuturkan, performa tersebut menjadi titik pijak penting untuk menjaga momentum menjelang penutupan 2025. Secara tahunan, perekonomian Indonesia pada kuartal III tumbuh 5,04%.

"Jika dibandingkan dengan kuartal II secara quarter-to-quarter, tumbuh 1,43%. Adapun secara cumulative-to-cumulative sepanjang Januari sampai September, pertumbuhan mencapai 5,01%," jelas Edy dalam pemaparan resmi pada 5 November 2025.

Ia menjelaskan industri pengolahan menjadi motor terbesar pertumbuhan dengan kontribusi 1,13%, disusul perdagangan 0,72%, informasi dan komunikasi 0,63%, serta pertanian 0,61%. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga memberikan dorongan terbesar sebesar 2,54%, diikuti net ekspor 2,15% dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 1,59%.

Peningkatan konsumsi tersebut tercermin dari lonjakan pengeluaran riil per kapita yang naik dari Rp12,3 juta menjadi Rp12,8 juta. Pertumbuhan tersebut didorong geliat transaksi digital, meningkatnya belanja daring, serta pergeseran perilaku pembayaran ke platform elektronik. Aktivitas masyarakat pun menguat, ditandai maraknya konser berskala besar, tingginya perjalanan udara, serta kenaikan tingkat keterisian hotel di sejumlah daerah.

Baca Juga: BPS dan Kemendag Perkuat Sinergi Penyediaan Data Harga Bahan Pokok

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online