Liebherr Indonesia Dukung Operasional Tambang Lebih Efisien dan Berkelanjutan

3 hours ago 2

loading...

Managing Director Sales & Operation Liebherr Indonesia Christian Bombenger (kanan) dan Chief Executive Officer (CEO) PT Kaltim Prima Coal (KPC) Ashok Mitra (kiri). FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Liebherr Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung operasional pertambangan yang lebih efisien dan berkelanjutan melalui partisipasinya di Mining Indonesia 2025. Booth Liebherr Indonesia tampil interaktif dengan menampilkan beragam contoh komponen hasil remanufaktur, lengkap dengan penjelasan manfaat ekonomis dan dampak positifnya terhadap lingkungan. Konsep ini sekaligus menghadirkan pengalaman edukatif bagi pengunjung mengenai teknologi keberlanjutan di industri alat berat.

"Partisipasi kami di Mining Indonesia 2025 menjadi wadah berdialog dengan pelaku industri tentang efisiensi dan keberlanjutan operasional pertambangan. Kami berkomitmen menghadirkan inovasi yang mendukung pertumbuhan industri pertambangan yang bertanggung jawab di Indonesia," ujar Managing Director Liebherr Indonesia, Christian Bombenger, Rabu (17/9).

Baca Juga: Pahlawan Ekspor Baru Indonesia Bukan Lagi Tambang, Ini Buktinya

Sebagai bentuk komitmen global, Liebherr Group menerapkan strategi Zero Emission Vision yang mencakup penggunaan truk listrik, ekskavator dengan sistem drive & cable management, serta berbagai solusi inovatif lain untuk menekan jejak karbon pelanggan. Dari sisi teknologi, Liebherr mengandalkan Liebherr Power Efficiency (LPE) pada mesin dan sistem hidrolik. Teknologi ini mampu menekan konsumsi bahan bakar hingga 20 persen, tergantung spesifikasi mesin, tanpa mengurangi performa alat berat.

Kehadiran Liebherr di Indonesia diperkuat melalui kantor pusat, operations centre, dan jaringan cabang strategis. Fasilitas utama berada di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang dirancang dengan konsep bangunan berkelanjutan. Operations centre ini dilengkapi sistem pengelolaan air hujan berkapasitas 270 m³, mekanisme pengolahan limbah ramah lingkungan, serta pencegahan banjir.

Fokus keberlanjutan juga diwujudkan melalui layanan purna jual, antara lain remanufacturing untuk memperpanjang usia komponen, fabrication lokal guna mengurangi jejak logistik, serta optimalisasi gudang dan sistem pendukung untuk efisiensi energi dan biaya.

Program remanufaktur Liebherr tercatat mampu menurunkan jejak CO₂ hingga 61 persen dibandingkan produksi komponen baru, menghemat 50 persen karbon dari setiap komponen, dan mengurangi pemakaian bahan baku hingga 75 persen. Dari sisi biaya, efisiensi mencapai 70 persen dibanding pembelian komponen baru.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online