Jakarta -
Bunda, perjalanan menuju kehamilan sering kali penuh cerita. Ada yang cepat diberi rezeki buah hati, ada juga yang harus melewati waktu lebih lama hingga akhirnya menimang anak. Semua perjalanan itu istimewa, karena setiap langkahnya sarat dengan harapan dan doa.
Hal inilah yang juga dirasakan oleh aktris sekaligus jurnalis, Marissa Anita. Dalam sebuah kesempatan, ia berbagi kisah tentang pilihannya dalam merencanakan kehamilan.
Meski banyak pasangan mencoba berbagai program medis, Marissa justru mengaku tidak tertarik menjalani program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF). Ia lebih memilih menikmati proses kehamilan secara alami bersama sang suami.
Menikmati proses tanpa tekanan
Marissa bercerita bahwa baginya, kehamilan bukan sekadar tentang hasil, tetapi juga perjalanan penuh makna. Ia ingin mengalir saja tanpa terburu-buru, karena percaya setiap perempuan punya waktunya masing-masing. Menurutnya, menikmati momen-momen yang datang dengan tenang justru membuat hati lebih damai.
“Memang banyak yang nanya kenapa nggak IVF aja. Dan aku tahu di Singapura juga banyak wanita di atas 50 th ramai yang memutuskan menggunakan IVF. Tapi sejauh ini aku nggak tertarik menjalankan IVF. Karena bagiku, punya anak itu bukan goal-nya. Buatku adalah aku harus menikmati prosesnya. aku enggak mau disuntik segala macam dan enggak mau dikontrol oleh hormon. Akhirnya aku tahu IVF harus suntik hormon, aku takut enggak enjoy prosesnya jadi i'm just doing naturally,” kata Marissa dalam akun Youtube TS Media.
Marissa menambahkan, jika suatu saat ia dikaruniai anak, itu tentu menjadi anugerah besar. Tapi kalau tidak, ia tetap siap dan percaya masih ada banyak jalan hidup yang bisa ia jalani dengan bahagia.
“Ya kalo terjadi ya terjadi kalo nggak terjadi ada opsi hidup yang lain,” ujarnya.
Sikap Marissa ini bisa jadi pengingat buat kita semua, Bunda. Bahwa setiap perempuan punya pilihan, kenyamanan, dan definisi kebahagiaannya masing-masing. Ada yang memilih berjuang lewat IVF, ada juga yang lebih ingin menunggu proses alami. Semua pilihan sah dan berharga, selama itu membuat Bunda merasa damai dengan diri sendiri.
Mengenal tahapan IVF
Bunda, mungkin sering dengar istilah IVF atau in vitro fertilization, yang dalam bahasa sehari-hari lebih dikenal dengan program bayi tabung. Prosedur ini menjadi salah satu pilihan medis untuk pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak secara alami.
IVF adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di luar tubuh, tepatnya di laboratorium. Setelah sel telur berhasil dibuahi dan berkembang menjadi embrio, dokter akan menanamkan kembali embrio tersebut ke dalam rahim sang ibu agar bisa tumbuh menjadi janin.
Secara umum, tahapan IVF meliputi:
1. Stimulasi ovarium
Ibu akan mendapatkan suntikan hormon untuk merangsang produksi sel telur lebih banyak dari biasanya.
2. Pengambilan sel telur
Dokter mengambil sel telur dari ovarium dengan prosedur khusus.
3. Pembuahan di laboratorium
Sel telur dipertemukan dengan sperma hingga terjadi pembuahan.
4. Kultur embrio
Embrio yang terbentuk dibiakkan selama beberapa hari di lab.
5. Transfer embrio
Embrio terbaik dipindahkan ke rahim agar bisa berkembang menjadi kehamilan.
Bunda, tentu kita tahu bahwa program bayi tabung atau IVF sudah banyak membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan momongan. Marissa pun tidak menutup mata akan hal itu. Hanya saja, ia merasa lebih nyaman dengan cara yang alami sesuai keyakinan dan kondisi dirinya.
Setiap perempuan punya hak untuk memilih jalan mana yang terbaik, dan itu semua sah-sah saja. Baik melalui IVF maupun kehamilan alami, setiap jalan punya makna yang dalam. Yang terpenting adalah bagaimana Bunda merasa nyaman dengan pilihan yang dijalani, serta mendapat dukungan penuh dari orang-orang terdekat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)