Maskapai Batalkan Penerbangan ke Venezuela, Akankah Invasi AS Segera Dimulai?

8 hours ago 3

loading...

Maskapai batalkan penerbangan ke Venezuela,. AS diperkirakan akan segera menginvasi negara tersebut. Foto/X/@TonySeruga

CARACAS - Enam maskapai penerbangan internasional menangguhkan penerbangan ke Venezuela setelah Amerika Serikat memperingatkan maskapai-maskapai besar tentang "situasi yang berpotensi berbahaya" akibat "peningkatan aktivitas militer" di sekitar negara Amerika Selatan tersebut.

Maskapai penerbangan Iberia dari Spanyol, TAP dari Portugal, LATAM dari Chili, Avianca dari Kolombia, GOL dari Brasil, dan Karibia dari Trinidad dan Tobago semuanya menghentikan penerbangan ke negara itu pada hari Sabtu, lapor kantor berita AFP, mengutip Marisela de Loaiza, presiden Asosiasi Maskapai Penerbangan Venezuela.

TAP mengatakan pihaknya membatalkan penerbangan yang dijadwalkan untuk hari Sabtu dan Selasa depan, sementara Iberia mengatakan pihaknya menangguhkan penerbangan ke ibu kota Venezuela, Caracas, hingga pemberitahuan lebih lanjut.

TAP mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa keputusannya terkait dengan pemberitahuan AS, yang dikatakannya “menunjukkan bahwa kondisi keselamatan di wilayah udara Venezuela tidak terjamin”.

Menurut kantor berita AFP, Copa Airlines dari Panama, Air Europa dan PlusUltra dari Spanyol, Turkish Airlines, dan LASER dari Venezuela masih mengoperasikan penerbangan untuk saat ini.

Penghentian penerbangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Venezuela, dengan Washington mengerahkan pasukan serta kapal induk terbesar di dunia ke Karibia, sebagai bagian dari apa yang disebutnya operasi antinarkotika. Namun, Caracas menggambarkan operasi tersebut sebagai upaya untuk menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dari kekuasaan.

Militer AS juga telah melakukan setidaknya 21 serangan terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di Karibia dan Pasifik, menewaskan sedikitnya 83 orang.

Baca Juga: Ayah Zohran Mamdani Sebut Palestina Jadi Motivasi Putranya Maju Pemilihan Wali Kota New York

Kampanye tersebut – yang menurut para kritikus melanggar hukum internasional dan domestik AS – dimulai setelah pemerintahan Presiden Donald Trump meningkatkan imbalannya untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman Maduro menjadi USD50 juta, dan menyebutnya sebagai "pemimpin teroris global Kartel de los Soles".

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online