Jakarta -
Bunda sudah pernah menjalani diet tradisional Jepang? Ini adalah pola makan berbasis makanan utuh yang kaya akan makanan laut dan makanan nabati dengan jumlah protein hewani minimal, tambahan gula, dan lemak.
Makanan ini berdasarkan pada masakan tradisional Jepang, yang juga dikenal sebagai washoku, yang terdiri dari hidangan kecil dengan bahan-bahan sederhana, segar, dan musiman.
Pola makan ini kaya akan nutrisi dan dapat memberikan banyak manfaat kesehatan secara keseluruhan. Ini termasuk meningkatkan penurunan berat badan, pencernaan, hingga umur panjang.
Apa itu diet tradisional Jepang?
Dilansir dari laman Healthline, makanan tradisional Jepang terdiri dari makanan musiman yang diproses secara minimal dan disajikan dalam berbagai hidangan kecil.
Gaya makan ini menekankan rasa alami suatu hidangan dan bukan menutupinya dengan saus atau bumbu.
Pola makan ini kaya akan nasi kukus, mie, ikan, tahu, rumput laut, serta buah dan sayur segar, matang, atau acar, tetapi rendah gula dan lemak tambahan. Makanan ini juga mungkin mengandung telur, susu, atau daging.
Pola makan tradisional Jepang menyerupai pola makan Okinawa, tetapi mencakup lebih banyak nasi dan ikan.
Selain itu, konsep diet ini juga dikenal dengan sebutan hara hachi bu yang berarti makan sampai 80 persen kenyang dan mengacu pada pendekatan budaya untuk mengendalikan berat badan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Makanan Jepang umumnya terdiri dari makanan pokok yang dikombinasikan dengan sup, hidangan utama, dan beberapa lauk pauk. Berikut menu yang biasanya disajikan untuk diet tradisional Jepang:
- Makanan pokok: Nasi putih atau soba, ramen, atau mie udon.
- Sup: Biasanya sup miso yang dibuat dengan rumput laut, kerang, atau tahu dan sayuran dalam kaldu kedelai yang difermentasi, meskipun sup sayuran atau mie juga merupakan pilihan populer lainnya.
- Hidangan utama: Ikan, makanan laut, tahu, dan natto dengan sedikit daging, unggas, atau telur pilihan.
- Lauk: Sayuran (mentah, kuku, rebus, tumis, bakar, atau acar), tumbuhan liar, rumput laut, atau buah mentah.
Daya tarik visual merupakan aspek penting lainnya dari pola makan tradisional Jepang. Hidangan cenderung disantap dalam suapan kecil menggunakan sumpit karena metode ini diyakini dapat menciptakan harmonis rasa yang kaya.
Teh hijau panas atau teh barley dingin adalah minuman pilihan, sementara minuman beralkohol seperti bir dan sake biasanya disajikan untuk makan malam.
Manfaat diet tradisional Jepang
Ada beberapa manfaat yang mungkin Bunda dapatkan ketika menjalani diet tradisional Jepang. Berikut di antaranya:
1. Membantu penurunan berat badan
Dilansir dari laman Times of India, dengan berfokus pada rasa, tekstur, dan aroma makanan, orang-orang dapat memperoleh kepuasan dari makanan mereka.
Meskipun tidak dirancang untuk penurunan berat badan, praktik ini dapat mendukung manajemen berat badan yang sehat melalui kontrol porsi dan makan dengan penuh kesadaran.
2. Mengatasi masalah gastrointestinal
Makan hingga 80 persen kenyang dikaitkan dengan risiko refluks asam, kembung, dan masalah gastrointestinal yang lebih rendah.
Praktik ini juga dapat membantu mengatasi makan emosional, khususnya bagi perempuan yang dua hingga tiga kali mungkin mengalami kecemasan dan gangguan terkait suasana hati, menurut sebuah studi tahun 2021 yang dimuat dalam Frontiers in Neuroendocrinology.
3. Mengurangi risiko penyakit kronis
Penelitian menunjukkan manfaat kesehatan yang signifikan bagi penduduk Okinawa yang mengikuti praktik ini.
Sebuah studi 2019 yang dimuat dalam Journal of the American College of Nutrition menemukan bahwa tingkat kanker prostat, usus besar, dan payudara 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan penduduk Jepang lainnya.
Makan hingga 80 persen kenyang dikaitkan dengan risiko penyakit kronis yang lebih rendah seperti kanker, stroke, dan penyakit jantung.
Nah, itulah beberapa hal tentang diet tradisional Jepang yang dapat Bunda kenali. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)