Menkop Diminta Beri Permodalan dan Pengelolaan Koperasi untuk Anak Muda Papua

1 hour ago 1

loading...

Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua Billy Mambrasar menemui Menteri Koperasi Ferry Juliantono di Kantor Kementerian Koperasi. Foto/istimewa

JAKARTA - Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua Billy Mambrasar menemui Menteri Koperasi Ferry Juliantono di Kantor Kementerian Koperasi . Dalam pertemuan tersebut Billy menyampaikan pentingnya membuka ruang yang lebih besar bagi anak-anak muda Papua dalam akses permodalan dan pengelolaan koperasi.

Billy menyoroti ketimpangan pembangunan koperasi di wilayah timur Indonesia. “Di tengah upaya pemerintah memperluas akses ekonomi rakyat, kebutuhan untuk mendirikan koperasi hingga ke daerah pelosok harus menjadi fokus utama,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).

Data Kementerian Koperasi menunjukkan dari lebih dari 127.000 koperasi aktif di Indonesia, kurang dari 12% yang beroperasi di wilayah timur, termasuk Papua. Padahal kawasan ini memiliki lebih dari 3 juta penduduk usia produktif. Selain itu, data Pemerintah Provinsi Papua tercatat lebih dari seribu koperasi di wilayah tersebut kini tidak aktif.

Baca juga: Kementerian UMKM Target Cetak 300.000 Wirausahawan Baru dari Kampus

“Sebanyak 1.023 koperasi di Papua sudah dalam keadaan mati suri. Dari total 3.483 koperasi yang ada, hanya 1.460 yang benar-benar aktif,” ungkapnya.

Billy menekankan perlunya langkah cepat untuk mengatasi persoalan tersebut. “Karena itu, memohon melalui Pak Menteri bahwa perlu ada percepatan pembentukan koperasi di kampung-kampung yang belum tersentuh. Kami meminta dukungan permodalan, terutama untuk anak muda Indonesia Timur, khususnya generasi muda Papua, yang selama ini dikenal memiliki potensi kewirausahaan lokal yang kuat,” katanya.

Billy menambahkan perjuangan ini bukan hanya soal koperasi, tetapi soal pemerataan kesempatan dan keadilan pembangunan. “Sebagai Anggota Komite, tugas saya adalah memastikan bahwa anak-anak muda Papua mendapatkan akses yang sama, kesempatan yang sama, dan perhatian yang setara seperti daerah lain. Pemerataan bukan hanya angka, tapi keberpihakan nyata pada generasi muda di Tanah Papua,” tegasnya.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online