TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menganggarkan Rp 125 miliar untuk hibah kepada organisasi masyarakat atau ormas pada tahun ini. Hibah tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Dana hibah tersebut rencananya akan dikucurkan kepada 1.248 ormas di Jawa Tengah. Hingga kini sebanyak 44,3 persen dari total anggaran tersebut atau sekitar Rp 55,5 miliar telah disalurkan kepada 567 ormas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dana hibah ini merupakan bagian dari APBD yang setiap tahun kami alokasikan untuk merangkul organisasi-organisasi kemasyarakatan di Jawa Tengah," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin di Semarang, Selasa, 20 Mei 2025.
Dia berharap, melalui anggaran itu, ormas mampu membuat program yang berguna untuk publik. "Jangan sampai hanya menjadi formalitas, tapi benar-benar bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Jumlah ormas yang menerima hibah tersebut masih jauh dibandingkan yang terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Tengah. "Sampai saat ini tercatat ada 2.044 ormas berbadan hukum di Jawa Tengah," sebut Taj Yasin.
Menurut dia, keberadaan ormas penting untuk membantu program pemerintah. Taj Yasin menyebut, ormas bisa menjadi wadah masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, serta media pemerintah untuk sosialisasi kepada masyarakat.
"Ormas bisa mengkritisi pembangunan di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota. Kami ingin ormas di Jateng menjadi organisasi yang sehat, mulai dari bidang pendidikan, disabilitas, perempuan, hingga ekonomi," tutur dia.
Besaran dana hibah tahun ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Dilansir dari situs jatengprov.go.id, dana hibah untuk ormas yang dikucurkan Pemprov Jawa Tengah pada 2024 adalah Rp 80,5 miliar.