Prediksi Deutsche Bank Soal Bitcoin (BTC) Jadi Cadangan Bank Sentral pada 2030!

2 weeks ago 20

Jakarta, Pintu News – Bitcoin terus menarik perhatian institusi besar dunia. Terbaru, laporan riset dari Deutsche Bank Research Institute memproyeksikan bahwa pada tahun 2030, Bitcoin berpotensi masuk ke dalam cadangan devisa resmi bank sentral di seluruh dunia, berdampingan dengan emas.

Prediksi ini muncul di tengah lonjakan harga crypto dan meningkatnya peran Bitcoin sebagai lindung nilai (hedging asset). Berikut lima poin utama dari laporan tersebut yang perlu diperhatikan investor dan pelaku pasar crypto.

1. Laporan Resmi Deutsche Bank: “Bitcoin vs Gold”

Pada 22 September 2025, Deutsche Bank Research Institute merilis laporan berjudul “Bitcoin vs Gold: The Future of Central Bank Reserves by 2030”.

Dalam laporan ini, para analis membandingkan Bitcoin (BTC) dengan emas berdasarkan kriteria utama aset cadangan, seperti volatilitas, likuiditas, serta tingkat kepercayaan global. Hasilnya, kedua aset dinilai mampu melengkapi portofolio cadangan devisa.

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Soal AVAX: Naik 10,52% dalam 24 Jam, Harga Tembus Rp 583 Ribu!

2. Harga Emas dan Bitcoin Sama-Sama Cetak Rekor

Menurut laporan tersebut, emas masih mempertahankan statusnya sebagai aset safe haven, dengan harga mencapai rekor $3.703 per ounce (sekitar Rp61,7 juta dengan kurs Rp16.680/USD) pada September 2025.

Sementara itu, Bitcoin sempat menyentuh $123.500 per BTC (sekitar Rp2,05 miliar) pada Agustus 2025. Lonjakan harga ini disebut sebagai bukti meningkatnya adopsi institusional terhadap Bitcoin.

3. Prediksi: Bitcoin Bisa Masuk Cadangan Bank Sentral

deutsche bank gandeng bitpandaGenerated by AI

Para analis Deutsche Bank menyimpulkan bahwa pada 2030, ada ruang bagi Bitcoin dan emas untuk sama-sama berada di neraca bank sentral.

Mereka menekankan bahwa kepemilikan Bitcoin dalam cadangan nasional bisa menjadi sinyal kepercayaan terhadap masa depan cryptocurrency, mirip dengan bagaimana cadangan emas AS berfungsi sebagai tolok ukur keuangan global.

4. Bitcoin Sebagai Diversifikasi, Bukan Pengganti Dolar

Meski dinilai punya prospek, laporan ini juga menegaskan bahwa baik Bitcoin maupun emas tidak akan menggantikan dolar AS sebagai aset cadangan utama atau alat pembayaran global.

Namun, Bitcoin dan emas disebut sebagai diversifikasi pelengkap yang dapat memperkuat ketahanan portofolio bank sentral, terutama menghadapi risiko geopolitik dan inflasi jangka panjang.

5. Faktor Pendorong Adopsi Bitcoin oleh Bank Sentral

Menurut Deutsche Bank, ada tiga faktor utama yang bisa mendorong Bitcoin masuk ke dalam cadangan devisa:

  1. Portabilitas – Bitcoin lebih mudah ditransfer antarnegara dibanding emas fisik.
  2. Pasokan Terbatas – Hanya ada 21 juta BTC yang akan beredar, memberi nilai kelangkaan.
  3. Independensi dari Pemerintah – Bitcoin tidak dikontrol oleh satu negara, sehingga bisa berfungsi sebagai lindung nilai global.

Kesimpulan

Laporan Deutsche Bank menegaskan bahwa Bitcoin (BTC) dan emas berpotensi menjadi pasangan aset penting dalam cadangan devisa global pada 2030. Emas tetap dominan, tetapi Bitcoin diperkirakan akan semakin banyak diadopsi, baik oleh institusi maupun bank sentral.

Bagi pelaku pasar cryptocurrency, proyeksi ini menunjukkan tren jangka panjang di mana Bitcoin semakin dipandang sebagai aset strategis, bukan sekadar instrumen spekulatif.

Baca Juga: 5 Fakta Tekanan Harga Hedera (HBAR): Apakah Bisa Bertahan di Atas Rp3.940?

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari iniharga solana hari inipepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online