Profesionalitas Tinggi Ardina Rasti, Tetap Kerja Usai Kecelakaan hingga Ligamen Robek

2 hours ago 3

Ardina Rasti Profesionalitas Tinggi Ardina Rasti, Tetap Kerja Usai Kecelakaan hingga Ligamen Robek / Foto: Instagram/ardinarasti

Jakarta, Insertlive -

Ardina Rasti membagikan pengalaman pahit sekaligus menginspirasi. Hampir empat bulan lalu, ia mengalami kecelakaan saat syuting FTV yang membuat ligamennya robek.

Meski begitu, sang aktris tetap memilih profesional dan meneruskan pekerjaannya.

"Kejadian hampir 4 bulan lalu saat syuting FTV (hari ke-2). Adegan lari mengejar, kaki nyangkut pancang besi, badan terpelintir, jatuh. Ligamen robek tingkat 2 (menurut dokter)," ungkap Ardina Rasti di Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (18/9).


Meski cedera cukup parah, Rasti menolak berhenti syuting. Ia bahkan melanjutkan proses syuting dengan kursi roda dan tongkat demi menjaga tanggung jawab kepada kru.

"Tetap lanjut syuting meski cedera. Dua minggu pakai kursi roda, tiga bulan recovery pakai tongkat. Saat adegan, berdiri, selebihnya pakai kursi roda dan tongkat. Pertimbangannya tanggung jawab, tidak ingin kru tertunda gaji dan pekerjaan," lanjutnya.

Tak hanya syuting, Rasti juga tengah disibukkan persiapan album baru. Kondisi cedera membuatnya harus menjalani rekaman dengan kursi roda dan tongkat.

"Kegiatan lain yang terganggu saat itu bersamaan dengan persiapan album baru & rekaman. Tetap lanjut rekaman dengan kursi roda dan tongkat," tuturnya.

Menurut dokter, ligamen yang dialami Rasti robek tingkat 2. Ia bersyukur tidak sampai tingkat 3 yang bisa memakan waktu pemulihan bertahun-tahun. Fisioterapi intensif menjadi bagian penting dalam penyembuhan.


Selama masa pemulihan, Ardina Rasti mendapat dukungan penuh dari sang suami yang setia menemaninya fisioterapi hingga membantu aktivitas sehari-hari.

"Support suami bolak-balik menemani fisioterapi. Membantu aktivitas sehari-hari (buang air kecil, mandi, mobilitas). Membuat merasa seperti saat hamil dulu, selalu didampingi," ucapnya penuh rasa syukur.

Kini, meski sudah bisa kembali beraktivitas tanpa tongkat, Rasti mengaku lebih berhati-hati. Ia tidak trauma berlari, namun selalu ekstra waspada, terutama saat turun tangga.

"Tidak trauma lari, tapi jadi ekstra hati-hati, turun tangga selalu pelan satu-satu. Membiarkan orang lain duluan jika ada di belakang," ungkapnya

Bagi Rasti, cedera ini menjadi pengingat penting tentang nikmat sederhana yang sering terlupakan.

"Tidak bisa hindari adegan lari, hanya lebih hati-hati, lebih banyak bersyukur. Merasakan nikmat kembali bisa sholat berdiri setelah 1 bulan pertama hanya bisa duduk di kursi lipat," ujarnya.

Ia bahkan menggunakan kursi mandi selama masa pemulihan, hingga akhirnya bisa kembali melipat kaki saat sholat. Bagi Rasti, hal-hal kecil itu kini terasa sebagai anugerah besar.

(ikh/ikh)

ARTIKEL TERKAIT

Loading Loading

BACA JUGA

detikNetwork

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online