Profil Billy Mambrasar, Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua Jebolan Harvard

22 hours ago 4

loading...

Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau yang akrab disapa Billy Mambrasar jadi anggota termuda Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.Foto/istimewa. 

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua. Komite tersebut beranggotakan putra putri terbaik kebanggaan Papua seperti Ribka Haluk, Velix Wanggai, dan Billy Mambrasar.

Nama Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau yang akrab disapa Billy Mambrasar menjadi salah satu yang termuda. Pria 37 tahun ini semakin dikenal luas di Indonesia sebagai sosok multidimensi akademisi, profesional, aktivis sosial, dan tokoh pemerintahan muda yang kiprahnya mencakup berbagai bidang, dari ruang kuliah Harvard hingga ruang rapat Istana Negara.

Lahir di Serui, Kepulauan Yapen, Papua, Billy berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan penuh keterbatasan. Ayahnya seorang guru honorer dan ibunya berjualan kue di pasar. Melalui pendidikan dan kerja kerasnya kini ia dikenal sebagai figur muda Indonesia yang menginspirasi banyak orang.

Baca juga: Prabowo Bentuk Komite Eksekutif Bantu Badan Percepatan Pembangunan Otsus Papua

Billy merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) di bidang teknik, sekaligus meraih gelar Bachelor of Science di Politics and International Relations dari University of London (London School of Economics International Programme).

Perjalanan akademiknya berlanjut hingga ke luar negeri menempuh Master of Business Administration (MBA) di The Australian National University lulus dengan predikat cumlaude dan penghargaan student of the year, dan Master of Education (Human Development and Psychology) di Harvard University, Amerika Serikat.

Selain karier akademik yang cemerlang, Billy memiliki pengalaman profesional lebih dari 13 tahun di sektor energi dan sumber daya alam, pernah bekerja di BP (British Petroleum) dalam proyek pembangunan LNG Facility senilai USD8 miliar, serta di PT Vale Indonesia dan ExxonMobil Indonesia.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online