Psikolog Harvard Ungkap 7 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang dengan EQ Rendah

6 hours ago 3

Jakarta -

Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosional sangat penting dalam hampir setiap aspek kehidupan. Bahkan, banyak ahli kini percaya bahwa EQ mungkin lebih penting daripada IQ dalam menentukan kesuksesan hidup secara keseluruhan.

Dilansir dari laman Verywell mind, oleh karena itu, memiliki EQ yang rendah dapat berdampak negatif tidak hanya pada hubungan interpersonal, tetapi juga kesehatan mental dan fisik.

Ketika seseorang memiliki EQ rendah, hal itu dapat terwujud dalam berbagai cara. Salah satunya lewat kalimat yang sering mereka ucapkan.

7 Kalimat yang sering diucapkan orang dengan EQ rendah

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami dan menilai perasan secara akurat dalam diri sendiri dan orang lain.

Orang-orang yang paling cerdas secara emosional dapat mengakses dan membangkitkan emosi, memahami isyarat non-verbal, dan mengatur perasaan mereka untuk membangun hubungan yang lebih kuat.

Seorang psikolog Harvard pun mengungkap beberapa kalimat yang paling sering diucapkan orang dengan EQ rendah. Berikut di antaranya yang dapat Bunda kenali:

1. “Aku tidak berubah. Inilah diriku”

Dilansir dari laman CNBC Make It, kecerdasan emosional dikaitkan dengan kemampuan untuk berubah seiring waktu saat belajar dan tumbuh.

Orang dengan EQ rendah seringkali lebih kaku dan akan menolak upaya untuk berubah atau berkembang. Keyakinan yang kuat memang penting, tetapi keterbukaan terhadap kemungkinan baru juga penting.

2. “Aku tidak peduli bagaimana perasaanmu”

Memiliki sikap mengabaikan perasaan orang lain secara terang-terangan merupakan tanda rendahnya kecerdasan emosional.

Kurangnya rasa empati terhadap orang lain, terutama saat mereka sedang mengalami masa sulit, akan menyulitkan pengembangan hubungan saling mendukung dan menguntungkan.

3. “Ini salahmu aku merasa seperti ini”

Orang dengan kecerdasan emosional yang kuat tidak menyalahkan dunia luar atas perasaan mereka. Mereka memahami bahwa emosinya terkait dengan bagaimana mereka memandang keadaan secara internal.

Emosi diri sendiri bukan tanggung jawab orang lain untuk memperbaikinya. Emosi adalah kesempatan untuk memahami diri sendiri dan menetapkan batasan.

4. “Kamu salah”

Ketika diberi umpan balik, orang yang cerdas secara emosional akan berusaha mencari nuansa. Alih-alih terjebak dalam hal-hal ekstrem, mereka lebih fokus untuk memahami pengalaman hidup orang lain.

5. “Jangan aneh!”

Mampu mendengarkan pengalaman orang lain tanpa bereaksi berlebihan atau menganggapnya pribadi merupakan tanda kunci kecerdasan emosional. Ini berarti Bunda memiliki kesadaran diri dan harga diri yang tinggi.

Namun, tidak bagi mereka dengan EQ rendah yang mungkin akan memberikan reaksi berlebihan negatif.

6. “Aku tidak bisa memaafkanmu”

Orang yang cerdas secara emosional mampu menempatkan diri pada posisi orang lain. Hal ini membuat mereka lebih terbuka untuk memaafkan orang lain atas kesalahan yang dirasakan, dibandingkan orang yang kurang percaya diri.

7. “Perasaanmu tidak rasional”

Orang yang cerdas secara emosional juga mampu menyelidiki perasaan mereka, melangkah keluar dari dirinya sendiri, dan menganalisis aspek rasional dan irasional dari pikirannya.

Mereka juga pandai mengakui perasaan orang lain, bahkan jika mereka tidak begitu paham maksudnya. Namun, hal ini tampaknya tidak berlaku bagi orang dengan EQ rendah.

Nah, itulah beberapa kalimat yang mungkin sering diucapkan orang dengan EQ rendah ketika melakukan interaksi. Semoga bermanfaat, ya, Bunda

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online