Qualcomm Akuisisi Arduino, Percepat Inovasi Robotika Global

3 hours ago 1

Selular.id – Qualcomm mengukuhkan langkah strategisnya di dunia robotika dengan mengakuisisi Arduino, pembuat papan program dan komputer mini asal Italia.

Akuisisi ini memberikan akses langsung Qualcomm ke komunitas global 33 juta pengembang, maker, dan startup yang selama ini menggunakan platform Arduino untuk prototyping berbagai solusi teknologi.

Raksasa chipmaker asal Amerika Serikat ini mengonfirmasi akuisisi Arduino, meski tidak mengungkapkan nilai transaksinya.

Arduino akan terus beroperasi sebagai anak perusahaan independen di bawah naungan Qualcomm.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Qualcomm membangun platform edge komprehensif yang mengintegrasikan hardware, software, dan cloud.

Nakul Duggal, Group General Manager Automotive, Industrial and Embedded IoT Qualcomm Technologies menyatakan, ”

Dengan akuisisi Foundries.io, Edge Impulse, dan sekarang Arduino, kami mempercepat visi untuk mendemokratisasi akses ke produk AI dan komputasi terdepan kami untuk komunitas pengembang global.” Pernyataan resmi ini dikutip dari rilis Oktober 2025.

Qualcomm just got a front-row seat to the future of robotics

Kolaborasi pertama kedua perusahaan telah meluncurkan Arduino UNO Q, komputer papan tunggal generasi berikutnya dengan setup prosesor ganda.

Perangkat ini didukung prosesor Qualcomm Dragonwing QRB2210 dan dirancang khusus untuk proyek berbasis AI yang merespons lingkungan, seperti sistem rumah pintar atau otomasi industri.

Komitmen Qualcomm dalam pengembangan teknologi AI sebenarnya telah dimulai sejak lama. Seperti dilaporkan Selular.id sebelumnya, Qualcomm telah menyiapkan investasi US$ 100 juta khusus untuk pengembangan teknologi AI beberapa tahun lalu.

Ekosistem yang Lebih Terbuka untuk Inovator

Akuisisi Arduino membuka akses teknologi Qualcomm ke komunitas yang lebih luas. Selama ini, chip Qualcomm biasanya hanya tersedia dalam jumlah besar untuk perusahaan-perusahaan besar.

Dengan Arduino, pengembang kecil, mahasiswa, dan pelaku UMKM kini dapat mengakses teknologi mutakhir Qualcomm dengan lebih mudah.

Duggal menambahkan, “Arduino telah membangun komunitas global yang dinamis dari pengembang dan kreator. Dengan menggabungkan etos open-source mereka dengan portofolio produk dan teknologi terdepan Qualcomm Technologies, kami membantu memungkinkan jutaan pengembang untuk membuat solusi cerdas lebih cepat dan efisien.”

Perluasan ekosistem ini sejalan dengan upaya pengembangan infrastruktur pendukung. Seperti yang diuji coba Globalstar dengan mid-band untuk memaksimalkan layanan 5G, ketersediaan infrastruktur yang memadai menjadi kunci kesuksesan implementasi teknologi baru.

Qualcomm just got a front-row seat to the future of robotics

Diversifikasi Bisnis di Luar Smartphone

Akuisisi Arduino merupakan langkah strategis Qualcomm dalam mengurangi ketergantungan pada pasar smartphone yang mulai mendingin.

Pergeseran ini semakin penting mengingat Apple telah beralih ke modem sendiri, dan Samsung berencana melakukan hal serupa.

Data kuartal terakhir menunjukkan bahwa bisnis IoT dan otomotif Qualcomm telah menyumbang sekitar 30% dari total pendapatan chip perusahaan.

Angka ini diprediksi akan terus meningkat dengan masuknya Arduino ke dalam portofolio Qualcomm.

Persaingan di industri semikonduktor semakin ketat, seperti yang terlihat dalam persaingan sengit antara Intel dan Samsung. Berbagai perusahaan besar terus berinvestasi besar-besaran, termasuk Samsung yang menggelontorkan investasi $206 miliar untuk mengembangkan empat bisnis utamanya.

Kolaborasi antara merek yang digerakkan komunitas seperti Arduino dengan sumber daya Qualcomm diharapkan dapat mempercepat inovasi dalam robotika dan perangkat pintar. Selama bertahun-tahun, pengembang kecil kesulitan mengakses chip Qualcomm karena biasanya hanya dijual secara grosir kepada perusahaan besar.

Dengan integrasi Arduino, hambatan ini mulai terpecahkan. Terobosan besar berikutnya dalam robotika mungkin saja datang dari seseorang yang sedang bereksperimen di garasi rumah mereka, berkat akses yang lebih mudah ke teknologi mutakhir Qualcomm melalui platform Arduino yang terjangkau dan mudah digunakan.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online