Merawat bayi baru lahir bisa menjadi hal yang menyenangkan, juga menantang. Ya, bulan-bulan dan tahun-tahun pertama bayi baru lahir sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Pemeriksaan rutin sangat penting dalam memantau kesehatan bayi, memastikan perkembangan yang tepat, dan mengatasi masalah sejak dini.
Setiap bulannya, dokter akan mengukur berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi untuk melacak pola pertumbuhannya. Hasil pengukuran ini dibandingkan dengan grafik pertumbuhan standar untuk memastikan perkembangannya sesuai rencana, Bunda.
Pemeriksaan ini dijadwalkan secara berkala, biasanya saat lahir, satu bulan, dua bulan, empat bulan, enam bulan, sembilan bulan, dan 12 bulan, dengan kunjungan tambahan selama masa kanak-kanak awal. Kunjungan ini memungkinkan orang tua untuk membahas kekhawatiran tentang pemberian makan, tidur, dan tonggak perkembangan lainnya.
Namun, selain pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, sebagai orang tua kita juga perlu mengetahui tanda bahaya atau red flag pada bayi baru lahir. Jika ditemukan red flag pada bayi baru lahir, maka tak ada pilihan lain selain ke tenaga kesehatan seperti dokter.
Apa saja red flag pada bayi baru lahir? Simak selengkapnya di bawah ini, Bunda.
Red flag kesehatan pada bayi baru lahir
Bayi baru lahir mengalami banyak perubahan dalam beradaptasi dengan kehidupan di dunia luar. Penyesuaian ini hampir selalu berjalan lancar. Namun, ada beberapa tanda peringatan yang perlu Bunda waspadai pada bayi baru lahir. Dikutip dari Stanford Medicine, tanda-tanda ini meliputi:
- Tidak buang air kecil (ini mungkin sulit dipastikan, terutama dengan popok sekali pakai)
- Tidak buang air besar selama 48 jam
- Demam (lihat Demam dan anak-anak, di bawah)
- Bernapas cepat (misalnya, lebih dari 60 kali tarikan napas per menit) atau warna kulit kebiruan yang tidak kunjung hilang. Bayi baru lahir biasanya memiliki pernapasan yang tidak teratur, jadi Anda perlu menghitungnya selama satu menit penuh. Tidak boleh ada jeda lebih dari 10 detik di antara setiap napas.
- Tarik tulang rusuk ke dalam saat menarik napas (retraksi)
- Mengi, mendengus, atau bersiul saat bernapas
- Bau, keluarnya cairan, atau pendarahan dari tali pusar
- Kuningnya kulit di dada, lengan, atau kaki, atau bagian putih mata yang semakin parah
- Menangis atau mudah marah yang tidak membaik dengan pelukan dan kenyamanan
- Bayi mengantuk yang tidak dapat dibangunkan untuk menyusu atau memberinya susu botol
- Tanda-tanda sakit (misalnya, batuk, diare, warna kulit pucat)
- Nafsu makan buruk atau kemampuan mengisap lemah
- Muntah, terutama jika warnanya kuning atau hijau
Selain red flag pada kesehatan, red flag tumbuh kembang bayi baru lahir juga perlu diketahui. Apa saja red flag tumbuh kembang bayi baru lahir?
Red flag tumbuh kembang pada bayi baru lahir
Tiga bulan pertama adalah periode pertumbuhan yang pesat bagi bayi baru lahir. Mengutip laman The Sydney's Children Hospital Network, selama masa ini, red flag yang perlu diwaspadai adalah:
- Tidak bertambah berat badan dan tumbuh lebih besar
- Tidak kunjung memiliki kendali lebih besar atas kepala, lengan, dan kakinya
- Tidak membuat gerakan yang lebih terarah.
Menjelang akhir bulan ketiga, bayi:
- Tidak bisa mengangkat kepala dan menunjukkan minat pada lingkungannya
- Tidak bisa melihat benda-benda dengan lebih jelas
- Tidak mengembangkan kepribadian, termasuk kesukaan dan ketidaksukaannya
- Tidak tersenyum dan berinteraksi dengan Bunda
Jika sudah mengetahui adanya red flag, orang tua perlu segera membawa bayi ke dokter anak. Ada beberapa tip untuk memilih dokter anak sesuai dengan kebutuhan.
Memilih dokter anak yang tepat untuk bayi
Dikutip dari laman resmi San Pedro Pediatric Medical Group, memilih dokter anak yang terampil dan berempati sangat penting bagi kesehatan bayi. Saat mencari klinik dokter anak, pertimbangkan faktor-faktor berikut:
- Pengalaman dan kredensial: carilah dokter anak bersertifikat yang berpengalaman dalam perawatan bayi
- Lingkungan klinik: lingkungan yang ramah dan bersahabat dapat membuat kunjungan lebih nyaman.
- Ketersediaan dan aksesibilitas: pilih klinik yang menawarkan penjadwalan janji temu yang nyaman dan layanan darurat.
- Layanan komprehensif: pastikan klinik menyediakan vaksinasi, pemeriksaan perkembangan, dan bimbingan orang tua.
Demikian pembahasan mengenai red flag pada bayi baru lahir. Semoga dapat menjadi panduan tambahan dalam mengasuh Si Kecil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)