Rudianto Manurung Kembali Terpilih Secara Aklamasi Pimpin PSTI Riau

4 hours ago 1

loading...

Rudianto Manurung Kembali Terpilih Secara Aklamasi Pimpin PSTI Riau. Foto: IST

Rudianto Manurung kembali terpilih secara aklamasi untuk memimpin Persatuan Sepak Takraw Indonesia ( PSTI ) Riau lewat Musyawarah Provinsi PSTI di Ballroom Hotel Alpha, Pekanbaru, awal Agustus 2025 lalu.

Ia kembali dipercaya tanpa voting, terpilih secara aklamasi untuk menakhodai PSTI Riau selama empat tahun ke depan, periode 2025–2029.

Tepuk tangan membahana di ballroom kala itu. Rudianto berdiri tenang di podium. Jasnya sederhana, kancing atas dibiarkan terbuka.

“Empat tahun kemarin belum menghasilkan apa-apa,” katanya lirih, disambut hening ruangan. Kalimat itu bukan basa-basi. Bagi Rudianto, kepemimpinan bukan ajang klaim, melainkan panggilan pengabdian.

Sosok ini memang jauh dari citra pejabat olahraga yang sibuk konferensi pers. Ia lebih sering terlihat di lapangan: berbicara dengan pelatih, memeriksa bola rotan, atau duduk di bangku penonton memantau anak-anak muda yang berlatih di bawah terik matahari.

“Kalau mengurus sepak takraw Riau menjadikan saya miskin, tak apa-apa,” ucapnya suatu kali kepada pengurus. Kalimat itu terdengar ekstrem, tapi bukan kiasan. Ia sering memakai uang pribadi untuk transportasi atlet, membayar penginapan, bahkan membelikan perlengkapan latihan.

Membangun dari Akar

Ketika pertama kali menjabat Ketua PSTI Riau pada 2021, organisasi itu dalam kondisi nyaris mati suri. Kepengurusan lama vakum, turnamen sepi, dan atlet kehilangan arah. Tapi Rudianto—seorang pengacara yang menekuni olahraga dari hati—memilih mulai dari bawah.

Ia berkeliling ke kabupaten satu per satu: Rokan Hulu, Bengkalis, Indragiri Hilir—membangkitkan kembali semangat pelatih dan pemain.

Ia tahu betul, sepak takraw bukan sekadar olahraga, tapi bagian dari identitas Melayu yang mesti dijaga. “Kalau bukan kita yang merawat, siapa lagi?” ujarnya.

Di masa kepemimpinannya, Rudianto memprioritaskan pembinaan berjenjang. Ia memperbanyak kompetisi lokal, membuka pelatihan usia dini, serta menggandeng KONI dan Dispora untuk memperkuat infrastruktur. Langkah-langkah kecil itu membuahkan hasil besar.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online