Sam Altman: OpenAI Akan Dipimpin CEO AI dalam 10 Tahun

1 week ago 12

Selular.id – CEO OpenAI, Sam Altman, memprediksi bahwa era perusahaan yang dipimpin langsung oleh kecerdasan buatan (AI) sudah semakin dekat.

Bahkan, Altman berharap OpenAI menjadi perusahaan besar pertama di dunia yang dijalankan oleh AI sebagai “bos” yang mengambil segala keputusan perusahaan alias CEO.

Dalam sebuah podcast berjudul “Conversations with Tyler” yang dirilis baru-baru ini, Altman mengungkapkan harapannya tersebut.

“Cukup memalukan bagi perusahaan sekelas OpenAI jika ternyata kami bukan yang pertama perusahaan yang dipimpin oleh CEO AI,” kata Sam Altman.

Pernyataan ini menunjukkan keyakinannya yang tinggi terhadap kemampuan AI untuk memimpin sebuah organisasi.

Altman menjelaskan bahwa AI sejatinya bisa bekerja lebih efisien dibanding manusia.

Selain itu, kemampuan AI untuk menganalisis data dalam skala besar, begitu juga mengambil keputusan objektif yang efisien, akan membuat CEO AI unggul dibandingkan CEO manusia yang kerap dipengaruhi emosi atau bias pribadi.

Namun, Altman juga mengakui bahwa posisi CEO sebenarnya memiliki peran penting di hadapan publik, terutama bagi perusahaan seperti OpenAI yang sering jadi sorotan.

Karena hal tersebut, Altman membayangkan di masa depan, CEO AI akan memimpin perusahaan dan menghasilkan keputusan-keputusan strategis.

Sementara Sam Altman akan menjadi wajah perusahaan yang kerap tampil di publik, mungkin bisa dibilang sebagai “pendamping” CEO.

Hambatan Utama Bukan Teknologi

Meski terdengar canggih, Altman menilai hambatan terbesar menuju era CEO AI bukan pada teknologinya, tetapi pada penerimaan manusia.

“Dibutuhkan waktu lebih lama agar masyarakat benar-benar nyaman dengan kondisi di mana perusahaan dipimpin AI,” ujarnya.

Namun, Altman tetap optimis dengan perkembangan ini.

“Saya percaya AI akan lebih baik dalam mengambil keputusan, sehingga masyarakat perlahan juga akan percaya,” jelas Altman.

Keyakinan ini didasarkan pada kemajuan pesat teknologi AI yang terus menunjukkan kemampuan analisis yang semakin sophisticated.

Perkembangan AI sendiri telah menjadi pembicaraan hangat di kalangan eksekutif teknologi dunia.

Seperti yang diungkapkan CEO Nvidia Jensen Huang tentang dampak AI terhadap valuasi perusahaannya yang mencapai $4 triliun.

Nvidia, di bawah kepemimpinan Huang, telah menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh dalam perkembangan teknologi AI global.

Timeline Menuju Kepemimpinan AI

Altman tak mengumbar kapan OpenAI akan dipimpin oleh CEO AI.

Namun, ia memprediksi bahwa perusahaan yang ia pimpin akan dijalankan oleh AI nyaris sepenuhnya, sekitar 85 persen, dalam beberapa tahun ke depan.

“Beberapa tahun lagi, tepatnya kurang dari 10 tahun hal ini akan terjadi, tidak akan lama,” ujar Altman.

Ia bahkan memberikan prediksi yang lebih spesifik. “Saya rasa AI bisa melakukannya lebih cepat dari 2,5 tahun dari sekarang,” jelas Sam Altman.

Prediksi ini menunjukkan percepatan yang signifikan dalam adopsi AI untuk posisi-posisi eksekutif.

Perubahan kepemimpinan perusahaan menjadi topik yang selalu menarik perhatian, seperti terlihat dalam penunjukkan Lip-Bu Tan sebagai CEO baru Intel yang disambut positif oleh analis.

Namun, transisi ke kepemimpinan AI tentu akan menjadi perubahan yang lebih fundamental dibanding pergantian CEO konvensional.

Altman juga memprediksi bahwa akan ada beberapa perusahaan besar yang akan dijalankan oleh dua atau tiga orang, dan sisanya dibantu oleh AI dalam waktu dekat.

Pola kepemimpinan hybrid ini mungkin menjadi tahap transisi sebelum perusahaan sepenuhnya dipimpin oleh AI.

Perdebatan tentang kemampuan kepemimpinan AI ini muncul di tengah berbagai diskusi tentang peran CEO dalam perusahaan teknologi.

Seperti yang terjadi pada petisi mencopot CEO Roblox David Baszucki yang dinilai gagal memberikan perlindungan memadai bagi pengguna di bawah umur.

Kasus-kasus seperti ini memperkuat argumen Altman tentang objektivitas keputusan yang bisa dihadirkan oleh AI.

Prediksi Altman tentang CEO AI ini bukan hanya sekadar wacana, tetapi didasarkan pada perkembangan nyata kemampuan AI dalam pengambilan keputusan strategis.

Dengan kemampuan analisis data yang massive dan pembelajaran mesin yang terus disempurnakan, AI diproyeksikan mampu membuat keputusan yang lebih rasional dan terukur dibanding manusia.

Transisi menuju kepemimpinan AI di OpenAI akan menjadi tonggak penting dalam sejarah perusahaan teknologi.

Sebagai perusahaan yang berada di garis depan pengembangan AI, keputusan untuk dipimpin oleh AI sendiri akan menjadi bukti nyata keyakinan mereka terhadap teknologi yang mereka kembangkan.

Perkembangan ini juga membuka diskusi tentang masa depan pekerjaan eksekutif dan bagaimana peran manusia akan berubah dalam struktur organisasi perusahaan teknologi.

Meskipun AI akan mengambil alih banyak fungsi pengambilan keputusan, peran manusia sebagai “wajah” perusahaan dan penjaga nilai-nilai organisasi tetap akan diperlukan.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online