Sejumlah Organisasi Kepemudaan dan NGO Deklarasi Jaga Indonesia

1 week ago 16

loading...

Sejumlah NGO dan organisasi kepemudaan mendeklarasikan Jaga Indonesia di Aula Istiqlal dan Terowongan Silaturahim, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Foto/Dok. SindoNews

JAKARTA - Sejumlah NGO dan organisasi kepemudaan mendeklarasikan Jaga Indonesia. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 menjadi momentum deklarasi ini. Mereka menyerukan gerakan #JAGAINDONESIA sebagai wujud komitmen menjaga bangsa dari berbagai ancaman disintegrasi.

Gerakan ini diikuti sejumlah organisasi kepemudaan dan NGO. Mulai dari The IDE Indonesia, Partisipasi Corak Kebangsaan, Center for Indonesian Strategic Resolutuon (CICSR), Koalisi Indonesia Anti Korupsi, Gerakan Indonesia Cerah, Centrum Muda Proaktif (KOSASI), Koalisi Indonesia Muda, Arus Informasi Santri Nusantara, dan MoRagister. Acara digelar di Aula Istiqlal dan Terowongan Silaturahim, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Baca juga: Ini Perbedaan Sejarah Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila yang Sering Disalahpahami

Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap 1 Oktober selalu menjadi pengingat pentingnya ideologi bangsa . Bagi generasi muda, momen ini tidak hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menjadi ajakan untuk menatap masa depan bangsa.

Koorpresnas Koalisi Indonesia Muda Onky Fachrur Rozie menekankan pentingnya partisipasi pemuda dalam dinamika kebangsaan. “Keterlibatan anak muda tidak boleh berhenti. Kita harus berani mengajukan gagasan yang jelas dan jangan menjadi silent majority agar bangsa ini tidak mudah di adu domba oleh penumpang gelap yang haus kekuasaan dan ujaran kebencian yang menciptakan ketakutan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Agama Gugun Gumilar mengingatkan pentingnya memahami geopolitik sebagai kunci menjaga Indonesia. “Kalau bicara menjaga bangsa, kita tidak bisa buta pada dinamika dunia. Pemuda harus paham geopolitik nasional maupun internasional agar tidak mudah diperalat isu-isu global yang bisa memecah belah. Menjaga Indonesia bukan hanya soal retorika, tetapi juga kecerdasan membaca situasi global. Generasi muda dituntut tidak hanya bersemangat, tetapi juga strategis," ujar founder The IDE Indonesia ini.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online