Sindikat Narkoba China Menguat di Asia, Kapal Bendera Taiwan Jadi Bukti Terbaru

7 hours ago 1

loading...

Penjaga Pantai Taiwan menyita 718 kg narkoba dari kapal yang disamarkan dengan bendera Taiwan dan diawaki empat warga China. Foto/Wang Chun-chung/Taipei Times

JAKARTA - Penjaga Pantai Taiwan (CGA) mengungkap kasus penyelundupan narkotika berskala besar yang mengguncang publik pada 22 September 2025. Sebuah kapal penangkap ikan berbendera Taiwan bernama YAMA68 dicegat di perairan Kabupaten Pingtung dan ditemukan membawa 718 kilogram narkotika berbagai jenis, termasuk heroin, ganja, metamfetamin, dan nimetazepam, dengan nilai pasar mendekati USD50 juta.

Mengutip dari Daily Mirror, Jumat (10/10/2025), kapal itu terdaftar di Kamboja namun dioperasikan empat warga negara China. Menurut otoritas Taiwan, modus operasinya mencerminkan pola operasi penyelundupan tingkat tinggi: sistem identifikasi otomatis kapal dimatikan, kapal berusaha kabur saat didekati, dan seluruh narkotika disimpan dalam kantong kedap air yang disembunyikan di ruang khusus.

Para tersangka disebut menerima bayaran antara USD11.000 hingga USD14.000 untuk membawa narkotika dari Kamboja ke titik temu di sekitar Kepulauan Dongsha. Pihak berwenang menduga YAMA68 merupakan “kapal induk” yang bertugas menurunkan barang ke kapal-kapal kecil untuk kemudian didistribusikan ke Taiwan dan negara lain.

Baca Juga: Polandia Tutup Perbatasan dengan Belarusia, Jalur Dagang China-Eropa Lumpuh

Kasus ini bukanlah kejadian tunggal. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar warga China tertangkap di perairan internasional dengan muatan narkotika dalam jumlah besar. Kawasan Asia Tenggara kini menjadi salah satu pusat utama peredaran narkoba yang diduga kuat dikendalikan sindikat asal China.

Wilayah Segitiga Emas, tempat Myanmar, Laos, dan Thailand bertemu, telah lama dikenal sebagai pusat produksi narkotika, dan dominasi jaringan kriminal China di kawasan itu terus meningkat. Laporan UNODC menyebutkan lebih dari 171 ton metamfetamin disita di Asia Timur dan Tenggara sepanjang 2022, sebagian besar berasal dari laboratorium yang dijalankan sindikat China.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online