Sindiran Prabowo pada Tren Kabur Aja Dulu di Media Sosial

1 week ago 16

RAKYAT MERDEKA — Presiden Prabowo Subianto menanggapi keras maraknya tagar #KaburAjaDulu di media sosial yang mencerminkan keinginan sejumlah warganet untuk pindah ke luar negeri.

Dalam sambutannya saat Penutupan Kongres PSI 2025, Minggu (20/7), Prabowo menyebut narasi tersebut sebagai bentuk pesimisme yang sengaja disebarkan.

“Indonesia gelap, kabur aja deh? Yo kabur aja loh. Emang gampang hidup di luar negeri? Di situ dikejar-kejar,” ujar Prabowo dengan nada sindiran.

Narasi Pesimisme Disebut Rekayasa Opini Publik

Menurut Prabowo, munculnya opini bahwa Indonesia berada dalam kondisi buruk bukanlah hal yang muncul secara alami, melainkan rekayasa yang menggunakan teknologi, media sosial, bahkan dana khusus untuk menyebarkan pesimisme.

“Ada yang menggunakan uang, sosmed, dan membayar pakar-pakar untuk menyebarkan pesimisme. Saya geleng-geleng kepala. Mereka berperan seolah-olah orang pintar, padahal menyebarkan ketakutan,” tegasnya.

Prabowo menekankan bahwa rakyat Indonesia saat ini sudah melek informasi dan tidak mudah terbujuk oleh opini yang dibentuk di media sosial.

“Rakyat kita sekarang pintar-pintar. Punya gadget semua. Bisa nilai sendiri siapa pemimpin yang benar dan siapa yang cuma nyinyir,” tambahnya.

Fenomena #KaburAjaDulu dan Pro-Kontra Warganet

Tagar #KaburAjaDulu sempat menjadi trending di platform X (Twitter), diisi oleh keluhan warganet soal lapangan kerja, kualitas pendidikan, hingga beban hidup. Beberapa pengguna juga membagikan informasi seputar beasiswa, kerja di luar negeri, dan motivasi pribadi untuk pindah.

Namun, tidak sedikit pula yang menyangsikan ide ini. Beberapa warganet menyebut biaya hidup di luar negeri jauh lebih tinggi, sementara yang lain menyatakan lebih memilih bertahan karena faktor keluarga dan kenyamanan tinggal di Indonesia.

Menanggapi pesimisme tersebut, Prabowo menegaskan bahwa masa depan Indonesia justru sangat cerah, berdasarkan data dan analisis ekonomi yang ia miliki.

“Ini semua rekayasa. Dibayar oleh siapa? Oleh koruptor yang ingin Indonesia gaduh terus. Indonesia gelap? Sorry ye, Indonesia cerah!” kata Prabowo dengan lantang.

Ia juga menyebut Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa, dan tantangan utamanya adalah bagaimana negara bisa mengelola kekayaan itu dengan benar.

“Tinggal kita bisa kelola atau tidak. Tinggal kita berani atau tidak menjalankan amanat UUD,” tambahnya.

Peringatan terhadap Ajakan Pesimisme

Prabowo mengingatkan bahwa upaya menyebarkan pesimisme bisa menggerus semangat kolektif bangsa, dan menghalangi kemajuan Indonesia yang menurutnya sudah berada di jalur yang benar.

“Indonesia tidak dalam keadaan gagal. Ekonomi tidak kolaps. Semua itu hanya upaya menurunkan semangat kita. Jangan percaya narasi gelap,” pungkasnya.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online