GCC Desak AS Kendalikan Israel Usai Serangan Udara ke Qatar

4 hours ago 1

RAKYAT MERDEKA — Negara anggota Dewan Kerja Sama Negara Teluk Arab (Gulf Cooperation Council/GCC) mengecam keras serangan udara Israel ke Qatar pekan lalu.

Enam negara anggota GCC, yakni Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, mendesak Amerika Serikat agar menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan tindakan agresif Israel.

Sekretaris Jenderal GCC, Jasem Mohamed Al-Budaiwi, menyampaikan pernyataan itu usai KTT di Doha pada Senin (15/9). Ia menegaskan bahwa sebagai sekutu terdekat Israel, AS memiliki kekuatan besar untuk menekan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar tidak melampaui batas.

“Kami berharap para mitra strategis kami di Amerika Serikat menggunakan pengaruh mereka terhadap Israel agar menghentikan perilaku ini. Mereka memiliki daya tawar dan pengaruh, dan sudah saatnya pengaruh tersebut digunakan,” ujar Al-Budaiwi.

Negara Arab dan Muslim Gelar Rapat Darurat

Selain GCC, sejumlah negara Arab dan Muslim juga mengadakan rapat darurat di Doha untuk merespons serangan Israel tersebut. Pertemuan gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menghasilkan sebuah pernyataan bersama yang masih bersifat draf.

Dalam draf yang diperoleh AFP, para pemimpin Arab dan Muslim menyerukan agar negara-negara anggota meninjau kembali hubungan diplomatik serta kerja sama ekonomi dengan Israel.

Mereka juga mendorong langkah hukum internasional untuk mencegah Israel melanjutkan serangan, khususnya terhadap rakyat Palestina.

”Seluruh negara didesak mengambil segala langkah hukum dan efektif guna mencegah Israel melanjutkan tindakannya, termasuk meninjau hubungan diplomatik dan ekonomi serta memulai proses hukum,” tulis draf pernyataan itu.

Qatar Tuding Israel Gagalkan Gencatan Senjata

Dalam forum yang sama, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menuduh Israel sengaja menggagalkan upaya gencatan senjata di Gaza. Menurutnya, serangan udara Israel yang menyasar pejabat Hamas di Doha membuktikan bahwa Israel tidak serius dengan negosiasi.

“Siapa pun yang secara sistematis berusaha membunuh pihak yang sedang diajak bernegosiasi, jelas berniat menggagalkan proses tersebut. Negosiasi bagi mereka hanyalah bagian dari perang,” tegas Sheikh Tamim.

Ia juga menuding Netanyahu memiliki ambisi mengubah kawasan Arab menjadi zona pengaruh Israel, yang menurutnya hanyalah “ilusi berbahaya.”

Hamas menyatakan sejumlah pejabat senior mereka selamat dari serangan Israel pekan lalu di Doha, meski enam orang dilaporkan tewas. Insiden itu memicu kecaman internasional, termasuk dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Qatar sendiri selama ini menjadi mediator penting dalam perundingan gencatan senjata Gaza, bersama Mesir dan Amerika Serikat. Serangan Israel terjadi tepat saat delegasi Hamas membahas proposal baru yang diajukan AS.

Tekanan Global terhadap Israel

Serangan Israel ke Qatar menambah panjang daftar tekanan global terhadap Tel Aviv. Dunia internasional semakin gencar mendesak Israel menghentikan perang di Gaza yang telah menimbulkan krisis kemanusiaan besar.

Langkah GCC dan rapat darurat Liga Arab–OKI menunjukkan adanya solidaritas kawasan untuk menekan Israel melalui jalur diplomasi maupun ekonomi.

Namun, efektivitas desakan itu sangat bergantung pada sikap AS, yang hingga kini tetap menjadi sekutu utama Israel.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online