Stella Christie Sebut Sekolah Unggulan Garuda Tak Intervensi Kurikulum

22 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Pada April 2025, istana meminta saran dari Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy alias Rommy untuk pembentukan Sekolah Unggulan Garuda yang direncanakan akan diresmikan dan beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026.

Rommy menyoroti ketertinggalan pendidikan Indonesia dibanding negara maju seperti AS dan Inggris, dengan minimnya mahasiswa Indonesia yang diterima di kampus top dunia. Ia menegaskan perlunya peningkatan kualitas pendidikan agar mampu bersaing secara global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bila dibandingkan dengan Vietnam itu 8.000 banding 22.000. Artinya 1 banding 3 bisa dikatakan. Dan itu sangat-sangat kurang untuk ukuran Indonesia,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 25 April 2025.

Sebuah Gambaran Sekolah Unggul Garuda

Sekolah Unggulan Garuda merupakan salah satu program yang pernah digaungkan Presiden Prabowo Subianto. Adapun program ini disampaikan untuk mempersiapkan siswa masuk ke perguruan tinggi kelas dunia.

SMA Unggulan Garuda ini akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026 sebagai sekolah khusus bagi siswa berbakat akademik dengan sistem asrama gratis. Sekolah ini dirancang untuk menampung pelajar berpotensi tinggi dengan kemampuan intelektual unggul tanpa membebankan biaya pendidikan.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengumumkan rencana pembangunan minimal 40 SMA Unggulan Garuda yang akan rampung pada 2029. "Sekolah Unggulan Garuda sudah diproses untuk bisa dimulai awal 2025. Kami ingin punya sekolah terbaik untuk anak bangsa," kata dia.

Sekolah unggul garuda, kata dia, merupakan bagian program percepatan pemerintah di bidang pendidikan dan mewadahi pelajar yang pintar. “ini betul-betul upaya kami memberi ruang untuk teman-teman yang pintar, hebat, sehingga mendapat pendidikan yang sesuai," tambahnya.

Dilansir Antara, Kamis, 8 Mei 2025, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, menekankan Program Sekolah Unggul Garuda tidak akan mengubah kurikulum nasional yang ada, melainkan berfokus pada penyempurnaan dan peningkatan kualitas implementasinya.

"Kalau untuk sekolah Garuda Transformasi, kita sama sekali tidak mengubah dan mengintervensi kurikulum," kata Stella Christie kepada awak media setelah melakukan kunjungan dan memberikan pemaparan tentang program sekolah unggul Garuda di SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh, Kamis lalu.

Menurutnya, program ini justru dirancang untuk memperkuat dan mengembangkan potensi kurikulum yang sudah berlaku menjadi lebih efektif dan berkualitas tinggi. 

Program Sekolah Unggulan Garuda termasuk dalam inisiatif Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang terdiri atas dua komponen utama, yaitu Garuda Transformasi sebagai program pembinaan sekolah dan Garuda Baru yang berfokus pada pendirian sekolah unggulan baru.

Sekolah Unggul Garuda Transformasi yang sudah ditetapkan sebanyak 12 sekolah. Sedangkan untuk pembangunan sekolah Garuda Baru, tahun ini direncanakan empat sekolah dulu.

Stella menegaskan Pemerintah Indonesia melalui Kemendiktisaintek ingin memberikan pemerataan untuk program sekolah unggul Garuda tersebut. Sehingga, ada kemungkinan daerah yang sudah dimasukkan dalam Garuda Transformasi, tidak mendapatkan lagi pembangunan sekolah Garuda Baru.

"Karena kita ingin merata, karena di Aceh sudah ada Garuda Transformasi, sementara ini tidak dibangun sekolah Garuda Baru. Kembali lagi, ini untuk akses merata bagi seluruh Indonesia," kata Stella Christie.

Hendrik Yaputra dan Novali Panji Nugroho ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online