Selular.id – TikTok resmi meningkatkan pembagian hasil monetisasi langganan untuk kreator di Amerika Serikat dan Kanada mulai 1 Oktober 2025.
Kebijakan baru ini menaikkan porsi dasar pendapatan yang diterima kreator menjadi 70 persen, ditambah bonus performa hingga 20 persen, sehingga total bagi hasil maksimal yang bisa diraih mencapai 90 persen.
Perubahan signifikan ini terjadi di tengah persaingan ketat platform media sosial untuk mempertahankan para pembuat konten andal.
Sebelumnya, skema bagi hasil antara kreator dan platform berada di posisi 50:50.
Kreator masih berpeluang mendapatkan bonus performa sebesar 20 persen, sehingga total maksimal pendapatan yang bisa dibawa pulang adalah 70 persen.
Dengan kebijakan terbaru, TikTok tidak hanya menaikkan bagian dasar kreator menjadi 70 persen, tetapi juga mempertahankan mekanisme bonus 20 persen, yang menjadikan potensi cuan kreator melonjak drastis.
Peningkatan ini otomatis mengurangi porsi pendapatan yang masuk ke TikTok menjadi hanya 30 persen untuk bagian dasar.
Platform video pendek itu menjelaskan, bonus tambahan 20 persen akan diberikan berdasarkan performa konten, seperti tingkat keterlibatan (engagement rate), jumlah penonton aktif, dan aktivitas audiens dalam periode tertentu.
Partisipasi kreator dalam “tantangan performa” (creator challenges) atau pencapaian milestone khusus juga turut mempengaruhi besaran bonus.
Kebijakan baru TikTok ini merupakan langkah strategis dalam mempertahankan eksistensi kreator di tengah ketatnya persaingan dengan platform sejenis.
Beberapa bulan terakhir, TikTok menghadapi ketidakpastian operasional di AS, termasuk ancaman larangan dan proses restrukturisasi kepemilikan. Seperti diberitakan sebelumnya, TikTok akhirnya dijual ke investor AS sementara China mempertahankan kontrol atas algoritma intinya.
Syarat dan Mekanisme Bonus Performa
Untuk bisa menikmati bagi hasil hingga 90 persen ini, kreator harus memenuhi dua syarat utama yang ditetapkan TikTok.
Meskipun platform tidak merinci secara spesifik kedua persyaratan tersebut, kreator yang memenuhi kriteria akan otomatis mendapatkan bagian dasar sebesar 70 persen dari total pendapatan langganan.
Bonus tambahan 20 persen diberikan berdasarkan performa konten yang mencakup berbagai metrik engagement.
TikTok menekankan bahwa keterlibatan audiens, jumlah penonton aktif, dan aktivitas pengikut selama periode tertentu menjadi faktor penentu.
Platform juga menyebutkan partisipasi dalam “creator challenges” atau pencapaian milestone khusus dapat meningkatkan peluang mendapatkan bonus maksimal.
Mekanisme bonus ini sebelumnya sudah digunakan TikTok untuk mendorong frekuensi posting dan aktivitas live streaming among kreator.
Dampak terhadap Persaingan Platform Konten
Kebijakan peningkatan bagi hasil ini muncul di saat persaingan antar-platform konten semakin ketat.
Berbagai platform terus berinovasi dalam skema monetisasi untuk menarik dan mempertahankan kreator berkualitas.
Kenaikan signifikan dari maksimal 70 persen menjadi 90 persen ini diprediksi akan mempengaruhi dinamika persaingan di industri konten digital.
Perubahan kebijakan monetisasi TikTok ini juga terjadi dalam konteks perkembangan terbaru platform tersebut di kancah global.
Setelah melalui berbagai tantangan regulasi, TikTok terus beradaptasi dengan memperkuat posisinya di mata kreator.
Kebijakan baru ini menjadi bukti komitmen TikTok dalam mendukung ekosistem kreator konten.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi apakah kebijakan peningkatan bagi hasil ini akan diperluas ke negara lain di luar Amerika Serikat dan Kanada.
Namun, langkah ini dipandang sebagai sinyal positif bagi kreator di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang menantikan perbaikan skema monetisasi dari platform favorit mereka.
Perkembangan terbaru dari TikTok ini menunjukkan bagaimana platform konten terus ber evolusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi kreator.
Dengan insentif yang lebih menarik, diharapkan dapat memacu peningkatan kualitas konten dan inovasi dalam industri kreatif digital secara keseluruhan.