Selular.id – YouTube resmi mengumumkan fitur baru yang menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas video beresolusi rendah menjadi 1080p HD. Platform streaming raksasa ini berencana mengembangkan teknologi tersebut hingga mampu meng-upgrade konten ke resolusi 4K di masa depan. Fitur AI upscaling ini akan diaktifkan secara default, namun pengguna tetap memiliki opsi untuk menonaktifkannya jika tidak menginginkan peningkatan kualitas secara otomatis.
YouTube menegaskan bahwa kreator akan mempertahankan kendali penuh atas konten mereka. “Kreator akan mempertahankan kontrol penuh atas library mereka,” jelas YouTube dalam pernyataan resminya. Pernyataan ini menjamin bahwa file video asli tidak akan diganti dengan versi beresolusi lebih tinggi, sehingga para kreator tidak perlu khawatir kehilangan akses ke konten original mereka.
Platform yang telah beroperasi selama dua dekade ini juga berkomitmen untuk transparansi dengan memberikan label khusus pada video yang telah melalui proses peningkatan kualitas AI. Video-video tersebut akan ditandai dengan label “super resolution” sehingga penonton mengetahui bahwa mereka sedang menonton konten yang telah ditingkatkan kualitasnya melalui teknologi AI. Bagi pengguna yang lebih memilih menikmati video dalam resolusi asli, YouTube tetap menyediakan opsi untuk menonaktifkan fitur ini.
Langkah ini dinilai tepat mengingat arsip konten YouTube mengandung beragam video dengan kualitas beragam, mulai dari rekaman ponsel kamera era lama, smartphone generasi awal, camcorder, hingga berbagai perekam video yang sudah ketinggalan zaman. Meskipun sebagian besar konten saat ini sudah diunggah dalam kualitas HD yang jernih, masih banyak konten lawas yang memiliki resolusi rendah.
Kontrol Penuh di Tangan Kreator dan Penonton
YouTube memberikan perhatian khusus terhadap hak kontrol kreator dan preferensi penonton. Meskipun fitur AI upscaling diaktifkan secara default, kedua belah pihak memiliki kebebasan untuk memilih. Kreator tidak diwajibkan menggunakan teknologi ini, sementara penonton bisa memutuskan apakah ingin menikmati konten dengan kualitas yang ditingkatkan atau versi originalnya.
Kebijakan ini sejalan dengan perkembangan teknologi kamera pada perangkat mobile modern seperti yang terlihat pada Vivo V60 Lite 4G dengan peningkatan kamera dan layar 10-bit serta iPhone 17 Pro yang menghadirkan triple kamera 48MP dan fitur video baru. Kemampuan merekam video berkualitas tinggi semakin mudah diakses, namun YouTube tetap ingin memastikan konten lawas tetap relevan dengan standar modern.
Transformasi Antarmuka dan Fitur Baru
Selain fitur AI upscaling, YouTube juga melakukan pembaruan signifikan pada antarmuka pemutar video. Desain yang lebih bersih dengan kontrol yang lebih granular akan segera hadir untuk semua pengguna. Perusahaan menyatakan bahwa antarmuka yang disempurnakan ini tidak akan mengaburkan video itu sendiri, tetap mempertahankan pengalaman menonton yang optimal.
Pembaruan antarmuka telah mulai diluncurkan dua minggu lalu dan akan tersedia secara bertahap untuk semua pengguna. Tujuan utama YouTube adalah membuat situs lebih mudah dinavigasi, menyederhanakan pengalaman pengguna dari ujung ke ujung.
Sistem komentar juga mendapatkan penyempurnaan dengan diperkenalkannya sistem terstruktur untuk balasan komentar. “Kami mempermudah pengguna untuk mengikuti percakapan dengan memperkenalkan sistem terstruktur untuk balasan komentar,” jelas perusahaan awal bulan ini. “Sistem threading ini dirancang untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih terfokus dalam panel balasan.”
Perubahan lain yang cukup signifikan adalah dukungan untuk thumbnail beresolusi lebih tinggi. Kreator sekarang dapat mengunggah thumbnail dengan batas file 50MB, meningkat drastis dari batas sebelumnya yang hanya 2MB. Peningkatan ini memungkinkan kreator menggunakan gambar berkualitas lebih tinggi untuk menarik perhatian penonton.
YouTube juga berencana menghadirkan pengalaman browsing yang menyerupai channel surfing di TV. Dalam pembaruan mendatang, pengguna akan dapat “membalik” saluran yang mereka ikuti dengan “pratinjau imersif di beranda, meningkatkan penemuan konten dan keterlibatan.” Fitur ini menunjukkan komitmen YouTube untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan pengguna di platformnya.
Dukungan hardware untuk pemrosesan video terus berkembang, seperti yang terlihat pada Snapdragon 7s Gen 4 dengan peningkatan kinerja 7% dan kemampuan pemrosesan video pada chipset MediaTek series G. Teknologi AI upscaling YouTube dapat melengkapi perkembangan hardware tersebut, menciptakan ekosistem yang saling mendukung antara kemampuan perangkat dan optimisasi platform.
Keberhasilan implementasi fitur AI upscaling ini akan membuka peluang baru untuk menikmati konten-konten bersejarah dalam kualitas yang lebih baik. Meskipun belum jelas apakah YouTube akan mengaktifkan peningkatan AI untuk video-video lawas, kemungkinan untuk menonton rekaman NBA era 1980-an dalam kualitas HD tentu menjadi prospek yang menarik bagi penggemar konten vintage.
Transformasi YouTube yang berkelanjutan ini mencerminkan evolusi platform dari sekadar situs berbagi video menjadi ekosistem konten yang sophisticated. Dengan kombinasi teknologi AI mutakhir dan penyempurnaan antarmuka pengguna, YouTube terus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dan perkembangan teknologi digital.
.png)




























