10 Contoh Khotbah Idul Fitri Penuh Makna dan Menyentuh Hati

2 days ago 10

Ilustrasi Islam, sholawat, idul fitri 10 Contoh Khotbah Idul Fitri Penuh Makna dan Menyentuh Hati/Foto: dok. Freepik

Jakarta, Insertlive -

Ketika Idul Fitri, umat muslim disunnahkan melakukan salat Idul Fitri, di mana terdapat ketentuan dan anjuran yang berbeda dibandingkan dengan salat lainnya.

Salah satu anjuran yang dianjurkan dilakukan adalah mendengarkan khotbah dari imam atau ulama setelah salat Idul Fitri dilakukan.

Biasanya, khotbah Lebaran ini dihiasi dengan tema yang menyentuh hati dan penuh makna.


Bagi Insertizen yang butuh referensi tema dan contoh Khotbah Idul Fitri, berikut InsertLive sajikan informasinya:

Khotbah Pertama

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT,

Pada hari yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.


Setelah sebulan penuh kita menjalankan ibadah puasa Ramadan, kini tibalah saatnya kita merayakan hari kemenangan. Kemenangan atas diri kita sendiri, kemenangan atas hawa nafsu yang telah berhasil kita kendalikan.

Idul Fitri bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan momentum untuk kembali fitri, kembali suci seperti bayi yang baru lahir. Oleh karena itu, marilah kita jadikan hari ini sebagai awal yang baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Marilah kita pererat tali silaturahmi, saling memaafkan, dan memperbanyak amal kebaikan. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

Khotbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Jamaah shalat Idul Fitri yang berbahagia,

Setelah Ramadan berlalu, janganlah kita lupakan semangat ibadah yang telah kita bangun. Marilah kita terus menjaga amalan-amalan baik seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah.

Idul Fitri adalah hari kemenangan, tetapi kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu menjaga ketakwaan dan konsisten dalam berbuat kebaikan setelah Ramadan.

Mari kita jadikan momentum idul fitri ini, sebagai ajang mempererat tali persaudaraan, dan saling memaafkan.

Marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk terus istiqamah di jalan-Nya.

Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita, mengampuni

Tentu, berikut adalah contoh Khotbah Idul Fitri yang menyentuh hati:

Khotbah Ketiga

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ1 وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ،2 اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT,

Hari ini, kita berdiri di sini, di bawah langit yang sama, merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berjuang melawan hawa nafsu. Kita telah menahan lapar, dahaga, dan segala godaan duniawi. Namun, kemenangan sejati bukanlah sekadar menahan diri dari makan dan minum.

Kemenangan sejati adalah ketika hati kita mampu melembut, ketika air mata penyesalan menetes membasahi pipi, dan ketika kita menyadari betapa kecilnya diri ini di hadapan kebesaran Allah SWT.

Idul Fitri adalah saat di mana kita kembali fitrah, kembali suci seperti bayi yang baru lahir. Namun, kesucian ini tidak akan bertahan lama jika kita tidak menjaganya dengan hati-hati.

Marilah kita jadikan hari ini sebagai awal yang baru, awal dari perjalanan panjang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mari kita buka lembaran baru dengan hati yang bersih, penuh kasih sayang, dan saling memaafkan.

Khotbah Keempat

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ3 وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ،4 اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Jamaah shalat Idul Fitri yang berbahagia,

Ramadan telah mengajarkan kita tentang indahnya berbagi, tentang pentingnya peduli terhadap sesama. Marilah kita lanjutkan kebiasaan baik ini setelah Ramadan berlalu.

Mari kita ulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan, mari kita hibur mereka yang sedang berduka, dan mari kita maafkan mereka yang telah menyakiti hati kita.

Idul Fitri adalah hari kemenangan, tetapi kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu menjaga ketakwaan dan konsisten dalam berbuat kebaikan setelah Ramadan.

Marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk terus istiqamah di jalan-Nya.

Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang beruntung.

Renungkanlah sejenak, berapa banyak waktu yang telah kita sia-siakan? Berapa banyak dosa yang telah kita perbuat?

Janganlah kita biarkan hati kita kembali keras setelah dilunakkan oleh Ramadan.

Mari kita jadikan Idul Fitri sebagai momentum untuk memperbaiki diri, untuk menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah SWT dan di mata sesama.

Khotbah Kelima

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ1 وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ،2 اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT,

Hari ini adalah hari kemenangan. Hari di mana kita merayakan keberhasilan kita dalam menaklukkan hawa nafsu selama bulan Ramadan.

Kemenangan ini bukanlah sekadar kemenangan atas lapar dan dahaga, tetapi kemenangan atas diri kita sendiri.

Kita telah berhasil melawan godaan duniawi, menahan amarah, dan memperbanyak ibadah.

Marilah kita jadikan hari ini sebagai momentum untuk terus meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Janganlah kita biarkan kemenangan ini berlalu begitu saja tanpa makna.

Mari kita jadikan Idul Fitri sebagai awal dari kehidupan yang lebih baik, kehidupan yang penuh dengan kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Khotbah Keenam 

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ3 وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ،4 اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Jamaah shalat Idul Fitri yang berbahagia,

Kemenangan yang telah kita raih selama Ramadan harus kita syukuri dengan memperbanyak amal kebaikan.

Marilah kita terus menjaga semangat ibadah yang telah kita bangun selama Ramadan.

Janganlah kita kembali kepada kebiasaan buruk yang telah kita tinggalkan selama Ramadan.

Idul Fitri adalah hari kemenangan, tetapi kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu menjaga ketakwaan dan konsisten dalam berbuat kebaikan setelah Ramadan.

Marilah kita jadikan momentum idul fitri ini, sebagai ajang mempererat tali persaudaraan, dan saling memaafkan.

Marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk terus istiqamah di jalan-Nya.

Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang beruntung.

Khotbah Ketujuh

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ1 وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ،2 اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT,

Hari ini, di hari yang fitri ini, marilah kita sejenak merenungkan segala perbuatan yang telah kita lakukan selama bulan Ramadan.

Apakah ibadah kita sudah maksimal? Apakah hati kita sudah benar-benar bersih dari segala penyakit hati?

Apakah kita sudah mampu menahan diri dari segala godaan duniawi?

Ramadan adalah bulan penuh berkah, bulan di mana Allah SWT membuka pintu ampunan seluas-luasnya.

Namun, apakah kita sudah memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya?

Marilah kita jadikan Idul Fitri sebagai momentum untuk memperbaiki diri, untuk menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah SWT.

Khotbah Kedelapan

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ3 وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ،4 اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Jamaah shalat Idul Fitri yang berbahagia,

Refleksi diri adalah kunci untuk meningkatkan kualitas diri sebagai seorang Muslim.

Dengan merenungkan segala perbuatan kita, kita dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan diri.

Dari situ, kita dapat berusaha untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Janganlah kita biarkan Ramadan berlalu tanpa meninggalkan bekas yang berarti dalam hati kita.

Marilah kita jadikan Idul Fitri sebagai awal dari perjalanan panjang untuk menjadi hamba Allah SWT yang lebih bertakwa.

Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita dan mengampuni segala dosa-dosa kita.

Khotbah Kesembilan

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ1 وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ،2 اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT,

Hari ini, kita merayakan Idul Fitri di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Dunia kita terus berubah dengan cepat, teknologi berkembang pesat, dan berbagai masalah sosial terus muncul.

Di tengah semua itu, kita sebagai umat Islam harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama kita.

Idul Fitri adalah momentum untuk merenungkan bagaimana kita dapat menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari di tengah tantangan zaman ini.

Marilah kita jadikan Idul Fitri sebagai awal dari upaya kita untuk menjadi Muslim yang tangguh, yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan iman dan takwa.

Khotbah Kesepuluh


اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ3 وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ،4 اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Jamaah shalat Idul Fitri yang berbahagia,

Salah satu tantangan terbesar zaman ini adalah godaan duniawi yang semakin kuat.

Teknologi dan media sosial sering kali membuat kita terlena dan melupakan tujuan hidup kita sebagai seorang Muslim.

Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai menjaga diri dari godaan duniawi.

Marilah kita jadikan Idul Fitri sebagai momentum untuk memperkuat iman dan takwa kita kepada Allah SWT.

Selain itu, kita juga harus aktif berkontribusi dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada di sekitar kita.

Islam mengajarkan kita untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Oleh karena itu, kita harus peduli terhadap sesama dan berusaha untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

(dia/dia)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online