2 Jenderal TNI Kelahiran Madiun yang Berkarier Moncer, Ini Profilnya

7 hours ago 1

loading...

Dua jenderal kelahiran Madiun, Jawa Timur, Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono dan Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto memiliki karier moncer hingga menjadi Panglima TNI. Foto/Ist

JAKARTA - DUA Jenderal kelahiran Madiun, Jawa Timur memiliki karier moncer hingga menjadi orang nomor satu di TNI atau Panglima TNI. Keduanya kini telah pensiun, yakni Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto dari TNI Angkatan Udara (AU), Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono dari TNI Angkatan Laut (AL).

Kedua perwira tinggi (Pati) dengan bintang empat dipundak ini dari awal karirnya menorehkan prestasi hingga berhasil melejit menjadi pucuk pimpinan TNI.

Baca juga: Kisah Jenderal Kopassus Soegito Perintahkan Luhut Pandjaitan Cari Makanan saat Peristiwa Malari

Panglima TNI merupakan jabatan tertinggi yang bisa diduduki oleh pati TNI aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan, baik darat (AD), laut (AL), maupun udara (AU). Panglima TNI memiliki sejumlah tugas dan kewajiban.

Antara lain, memimpin TNI; melaksanakan kebijakan pertahanan negara; menyelenggarakan strategi militer dan melaksanakan operasi militer; memberikan pertimbangan kepada Menteri Pertahanan dalam menyusun dan melaksanakan perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan negara; hingga menggunakan komponen cadangan setelah dimobilisasi bagi kepentingan operasi militer.

Sesuai sejarahnya, istilah jabatan Panglima TNI baru dikenal sejak era Reformasi atau tepatnya sejak Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dipisah menjadi TNI dan Polri pada 1 April 1999. Sebelumnya, jabatan tertinggi di militer Indonesia disebut sebagai Panglima ABRI.

Baca juga: Kisah Jenderal Kopassus Gagal Raih Brevet Komando, Dapat Kehormatan di Pemakaman Jenderal Ahmad Yani

Sosok Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto merupakan Panglima TNI kelahiran Madiun pada 2 Desember 1950. Dia menjabat Panglima TNI pada periode 13 Februari 2006–28 Desember 2007 atau di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online