TEMPO.CO, Magelang -- Sebanyak 48 kepala daerah belum menghadiri retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Jumat, 21 Februari 2025. Rencananya 503 kepala daerah dari seluruh Indonesia mengikuti acara yang berlangsung hingga 28 Februari 2025 tersebut. "Ada 48 yang belum terlihat," ujar Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Jumat 21 Februari 2025.
Dia mengatakan panitia terus menghubungi para kepala daerah yang belum hadir tersebut untuk meminta kejelasan dan alasannya. Selain 48 kepala daerah yang tak hadir itu, ada enam lainnya yang meminta izin tidak mengikuti retret. "Sebanyak lima kepala daerah mengajukan izin karena sakit, dan seorang lagi karena acara keluarga."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bima Arya mengatakan kepala daerah yang izin tak hadir mengikuti retret diminta untuk digantikan wakilnya. "Acara ini sangat penting untuk memastikan program pemerintah pusat sinkron dengan pemeriantah daerah. Maka, harus ada yang menggantikan kepala daerah yang tak bisa hadir," tuturnya.
Retret bagi kepala daerah disebut bertujuan untuk memberikan pembekalan dan penggemblengan kepada para kepala daerah yang baru dilantik. Selama retret, para kepala daerah akan berbagi tenda dengan rekan-rekan mereka untuk membangun kebersamaan dan saling mengenal.
Ada tiga materi inti retret bagi kepala daerah. Materi itu akan berfokus pada penyatuan pemahaman antara pemerintah pusat dan daerah. Materi yang disiapkan di antaranya, sinkronisasi visi-misi kepala daerah dengan program pemerintah pusat, pemahaman tugas dan kewenangan, serta kepemimpinan. Lagi-lagi, kepala daerah akan mendapat pelatihan baris-berbaris di Akmil Magelang.
Para kepala daerah peserta retret yang telah datang di Akmil Magelang kini sudah ada 448 orang. "Dari jumlah itu sembilan di antaranya datang terlambat. Rata-rata mereka yang terlambat dari Papua, kami memahami," ujar Bima Arya.
Pada hari pertama retret kepala daerah para peserta mengikuti upacara penyambutan. Hari kedua esok mereka akan mendapat sejumlah materi dari para menteri dan pemateri.