Alasan Mulyono Tinggalkan UGM, Ternyata Tak Masuk Kuliah 3 Bulan karena Hal Ini

4 hours ago 3

loading...

Jenderal TNI (Purn) Mulyono merupakan salah seorang purnawirawan Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat. Foto/UGM.

JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Mulyono merupakan salah seorang purnawirawan Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat. Puncak kariernya didapat saat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 2015-2018.

Jauh sebelum mencapai karier cemerlang di TNI, Mulyono ternyata memiliki kisah menarik yang mengikuti perjalanan hidupnya. Siapa sangka, sebelum mengabdi di dunia militer, ia sempat diterima menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada ( UGM ).

Baca juga: Riwayat Pendidikan Mulyono, Tinggalkan UGM Hingga Jadi Lulusan Terbaik Sekolah Militer

Namun, takdir membawanya menuju jalan lain di militer. Ia kemudian meninggal UGM setelah sempat tak masuk kuliah sampai tiga bulan.

Alasan Mulyono Tinggalkan UGM


Mulyono lahir pada 12 Januari 1961 di Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah. Ia adalah anak ketiga dari pasangan Suyatno Yatno Wiyoto dan Pardinah.

Sejak kelahirannya, Mulyono langsung membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga. Bahkan, namanya sendiri mengandung makna yang cukup mendalam.

Baca juga: 8 Fakta tentang Mulyono, Nomor 4 Pernah Diterima di UGM

“Pemberian nama Mulyono yang merupakan anak ketiga mengandung maksud agar nantinya anak yang dilahirkan ini mempunyai sifat yang mulia atau membawa kemuliaan,” bunyi kalimat dalam Buku Biografi Mulyono "Sosok Jenderal, Sang Pembeda" yang diterbitkan Dinas Sejarah Angkatan Darat, Bandung, 2018, dikutip Kamis (1/5).

Setelah lulus SMA, Mulyono berkeinginan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini seperti yang dicita-citakan oleh orang tuanya dulu saat berpesan agar dirinya harus kuliah tanpa perlu memikirkan biaya.

Baca juga: Profil Jenderal TNI (Purn) Mulyono, Pernah Buang Pangkat Bintang Empat

Berawal dari pesan itu, Mulyono kemudian mendaftar kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu kampus populer di Indonesia. Waktu itu, ia mendapati tiga pilihan yang diinginkan, yakni jurusan pertanian, peternakan, atau dokter hewan.

Saat menunggu menunggu pengumuman diterima atau tidaknya di UGM, Mulyono biasa bermain di rumah tantenya di Magelang. Di sana, ada juga pamannya yang berprofesi sebagai anggota TNI AD.

Selama berada di sana, Mulyono sering diajak ke kantin milik tantenya di dekat barak prajurit. Suatu hari, ia melihat sekelompok taruna ABRI yang tengah berjalan dengan gagahnya.

Sejurus, hati Mulyono tiba-tiba terpikat menjadi seorang prajurit TNI. Di samping mengabdikan diri untuk negara, ia juga terpikir masa depan adiknya jika mengambil kuliah dengan biaya yang tidak sedikit dan bisa merepotkan orang tua.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online