Jakarta -
Bunda pasti tahu, masa kehamilan membuat tubuh membutuhkan asupan gizi yang lebih lengkap dari biasanya. Karena itu, banyak ibu hamil memilih makanan sehat seperti daun selada yang segar. Namun, muncul pertanyaan penting: Apakah selada mentah aman dikonsumsi selama hamil?
Selada memang identik dengan gaya hidup sehat, tapi bagi ibu hamil, tidak semua jenis selada bisa dikonsumsi sembarangan. Yuk, kita cari tahu cara aman menikmatinya!
Manfaat selada untuk ibu hamil
Selada, yang secara ilmiah dikenal sebagai Lactuca sativa, adalah sayuran bermanfaat yang berasal dari Mesir. Tanaman ini populer karena makna religius dan budayanya yang unik di Mesir kuno. Namun, kini Bunda dapat menemukannya di banyak belahan dunia.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, konsumsi rutin sayur selama kehamilan dapat menurunkan risiko komplikasi seperti preeklamsia dan berat badan lahir rendah pada bayi.
Selain itu, serat dari sayur segar juga membantu mencegah sembelit, masalah yang sering dialami saat hamil.
Mengonsumsi selada tidak hanya memuaskan keinginan makan selama kehamilan, tetapi juga menawarkan beberapa manfaat kesehatan. Berikut beberapa manfaat mengonsumsi selada selama kehamilan.
1. Mencegah cacat lahir
Selada mengandung banyak mineral, seperti kalsium, dan vitamin yang membantu memastikan kesehatan prenatal yang optimal. Vitamin B9, juga dikenal sebagai folat atau asam folat, membantu mencegah risiko cacat lahir selama kehamilan. Vitamin K, mengurangi risiko pendarahan, dan dapat melewati plasenta, mendukung perkembangan bayi yang belum lahir.
2. Melancarkan pencernaan
Kandungan serat selada dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan mencegah risiko sembelit selama kehamilan. Sayuran ini juga mengandung klorida yang membantu pencernaan dan menormalkan cairan tubuh secara efektif.
3. Bantu tidur lebih nyenyak
Selada bertindak sebagai pemicu tidur alami dan membantu Bunda tidur nyenyak dan berkelanjutan selama kehamilan. Sayuran ini menghambat proses sinyal eksitatori jaringan saraf dan otot Bunda dan meningkatkan relaksasi selama kehamilan.
Selada membantu mengatur kadar kolesterol Bunda dan mencegah risiko masalah jantung dan stroke selama kehamilan.
5. Anti kanker
Fitonutrien dalam daun selada segar sangat bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan dan perkembangan kanker. Jadi, konsumsi sayuran selama kehamilan dapat melindungi Bunda dari beberapa jenis kanker.
6. Meredakan peradangan
Selada memberikan manfaat anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan selama kehamilan. Ekstrak selada segar meminimalkan peradangan berbahaya akibat karagenan dan lipoksigenase.
Selada/ Foto: Getty Images/Happycity21
7. Melindungi dari infeksi mikroba
Lateks selada memberikan manfaat antimikroba yang kuat. Sayuran ini membantu Bunda menyingkirkan Candida albicans dan melindungi Bunda dari infeksi mikroba berbahaya secara efektif.
8. Meredakan kecemasan
Selada memberikan efek menenangkan dan membantu mengurangi stres dan kecemasan Bunda secara signifikan selama kehamilan.
9. Meningkatkan kekebalan tubuh
Selada mengandung banyak antioksidan yang membantu menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel, jaringan, dan DNA selama kehamilan. Kandungan antioksidan dalam selada hijau renyah ini dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah risiko perkembangan penyakit dan gangguan berbahaya.
10. Hidrasi
Selada memiliki kandungan air yang tinggi, yang membantu Bunda tetap terhidrasi dan mendukung kesehatan secara keseluruhan selama kehamilan. Varietas selada dengan kandungan air tertinggi adalah selada gunung es (iceberg lettuce) dengan 96 persen, diikuti oleh selada romaine (romaine lettuce) dengan 94 persen.
Risiko ibu hamil makan selada mentah
Meski sehat, selada mentah berpotensi membawa bakteri atau parasit berbahaya jika tidak dicuci dengan benar. Kondisi ini bisa berisiko bagi ibu hamil karena sistem imun sedang menurun.
Beberapa mikroorganisme yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Listeria monocytogenes
Bakteri ini bisa menyebabkan infeksi listeriosis, yang dapat memicu keguguran, kelahiran prematur, atau infeksi serius pada bayi.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, ibu hamil memiliki risiko 10 kali lebih tinggi terinfeksi Listeria dibanding perempuan tidak hamil.
2. Toxoplasma gondii
Parasit ini bisa menempel di sayur yang tidak dicuci bersih dan menyebabkan toksoplasmosis. Menurut sebuah studi dari European Journal of Clinical Microbiology & Infectious Diseases menunjukkan bahwa toksoplasmosis pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko cacat lahir hingga 30 persen jika infeksi terjadi di trimester pertama.
3. E.coli dan Salmonella
Bakteri ini sering berasal dari tanah atau air yang tercemar dan dapat menyebabkan diare, muntah, serta dehidrasi parah.
Tips aman makan selada saat hamil
Tenang, Bunda tetap bisa menikmati selada segar, asalkan disiapkan dengan cara yang benar. Berikut tipsnya:
- Cuci semua bahan dengan air mengalir dan gunakan larutan air garam atau cuka apel untuk membantu menghilangkan kotoran dan mikroba.
- Pilih bahan yang segar dan baru, hindari yang sudah lama disimpan di kulkas.
- Gunakan talenan dan pisau khusus sayur, jangan campur dengan bahan mentah seperti daging atau ayam.
- Hindari dressing dari telur mentah, seperti mayones rumahan.
- Simpan selada di kulkas maksimal 1–2 jam, jangan biarkan terlalu lama di suhu ruang.
- Kukus ringan sayur seperti brokoli, wortel, atau buncis agar tetap renyah tapi lebih aman dari bakteri.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)