loading...
Pengurus APHI melakukan pertemuan dengan Dekan Fakultas Kehutanan USU di Kampus Kwala Bekala Deli Serdang, Senin (22/12/2025). Foto/Dok. SindoNews
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Soewarso melakukan pertemuan dengan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara (USU) Rudi Hartono membahas tantangan dan arah masa depan industri kehutanan Indonesia. Pertemuan ini menekankan pentingnya transformasi kehutanan yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan berbasis ilmu pengetahuan.
Kunjungan ini merupakan bentuk silaturahmi antara akademisi dan praktisi guna mempererat kolaborasi dan sinergi demi kemajuan industri kehutanan di Indonesia. Kunjungan ke Fakultas Kehutanan USU ini turut dihadiri Sekjen APHI Purwadi Soeprihanto serta Wakil Ketua Komite Humas dan Kerja Sama APHI Trisia Megawati. Baca juga: Industri Kehutanan Masuk Sunset Industry, Pakar Dorong Pembenahan Regulasi
Dalam diskusi tersebut, Soewarso menegaskan bahwa industri kehutanan saat ini berada pada fase transisi. “Model bisnis berbasis kayu semata dinilai semakin terbatas, sementara hutan tanaman industri (HTI) masih menyimpan potensi meski menghadapi tantangan konflik sosial dan tata Kelola,” kata Soewarso di Kampus Kwala Bekala Deli Serdang, Senin (22/12/2025).
Ke depan, Soewarso menambahkan, industri kehutanan perlu dikembangkan melalui diversifikasi usaha. Antara lain jasa karbon, hasil hutan bukan kayu, serta komoditas seperti kopi, kakao, dan vanila dengan pendekatan lanskap berskala besar yang tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu, isu manajemen kebencanaan dan rekonfigurasi pengelolaan hutan alam menjadi perhatian utama, termasuk percepatan penanaman kayu pertukangan sebagai solusi jangka panjang. ”APHI juga membuka ruang kolaborasi yang lebih erat dengan kalangan akademisi untuk memperoleh masukan berbasis riset, termasuk dalam penyelesaian konflik HTI dan penguatan daya saing industri kehutanan nasional melalui dialog berkelanjutan dengan kementerian terkait,” imbuhnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan USU, Rudi Hartono menyampaikan komitmen akademisi untuk berkontribusi aktif dalam perumusan kebijakan kehutanan yang tepat sasaran, efektif, dan berbasis prinsip pengelolaan hutan lestari. Isu konservasi, perubahan iklim, dan karbon menjadi agenda penting yang harus terus dikembangkan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Baca juga: Seimbangkan Konservasi Ekologi, RI Dorong Transformasi Bisnis Kehutanan Regeneratif
”Tranformasi pengelolaan hutan menuju multiusaha usaha kehutanan menjadi sebuah keniscayaan ke depan. Kami terbuka dalam berdiskusi dengan berbagai pihak terutama praktisi guna kemajuan industri kehutanan,” katanya. Pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian roadshow APHI menjaring perspektif akademisi merumuskan arah pembangunan sektor kehutanan Indonesia agar lebih berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan.
(poe)
.png)

















































