Jakarta, Pintu News – Bitcoin saat ini berada dalam zona yang disebut sebagai “shopping area” berdasarkan analisis CryptoQuant. Zona ini biasanya terjadi ketika harga BTC mengalami penurunan antara 15% hingga 20%, yang telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Saat ini, harga BTC mengalami penurunan sebesar 17,47% dalam sebulan terakhir, dengan harga sebelumnya sempat menyentuh Rp1.484.010.000 sebelum turun lebih jauh.

Penurunan harga ini menarik perhatian investor di Amerika Serikat, yang mulai mengakumulasi aset kripto ini. Indeks Coinbase Premium, yang mengukur aktivitas beli dan jual BTC oleh investor AS, menunjukkan tren peningkatan menuju angka nol dari posisi negatif sebelumnya (-0,053). Jika indeks ini bergerak ke wilayah positif, maka kemungkinan besar akan terjadi gelombang pembelian yang lebih besar, yang berpotensi mendorong harga BTC ke level yang lebih tinggi.

Sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin kerap mengalami lonjakan harga setelah melalui fase koreksi yang tajam. Situasi saat ini mengingatkan pada pergerakan harga yang terjadi pada Agustus lalu, di mana setelah mengalami penurunan signifikan, BTC berhasil menembus level resistensi dan mencetak harga tertinggi baru.
Dalam analisis teknikal terbaru, pola serupa tampak kembali terbentuk. Jika BTC berhasil menembus garis resistensi yang telah terbentuk, ada kemungkinan besar bahwa harga akan mengalami reli signifikan. Namun, tekanan dari pasar derivatif masih menjadi faktor yang dapat menghambat laju kenaikan ini.
Baca Juga: Mengapa Ripple Masih Berjuang di Pengadilan Meski SEC Menggugurkan Kasus Crypto Lain?
Trader Derivatif Mempertahankan Sentimen Bearish

Di sisi lain, pasar derivatif menunjukkan indikasi yang berlawanan dengan optimisme investor ritel. Tingkat pendanaan (funding rate) untuk Bitcoin di berbagai bursa kripto mengalami penurunan sejak 3 Februari, dengan angka terbaru berada di -0,01. Funding rate yang negatif mengindikasikan bahwa trader yang mengambil posisi jual (short) membayar premi untuk mempertahankan posisinya, menandakan ekspektasi pasar terhadap penurunan harga lebih lanjut.

Selain itu, rasio pembelian dan penjualan (Taker Buy/Sell Ratio) menunjukkan bahwa tekanan jual masih lebih dominan dibanding tekanan beli. Jika tren ini terus berlanjut, maka BTC mungkin akan menghadapi kesulitan untuk mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam jangka pendek. Namun, apabila tekanan beli meningkat secara tiba-tiba, para trader derivatif yang memegang posisi jual berisiko mengalami likuidasi, yang justru dapat memicu lonjakan harga BTC secara drastis.
Kesimpulan
Bitcoin saat ini berada dalam titik kritis yang dapat menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Sementara investor ritel mulai mengakumulasi BTC, sentimen negatif di pasar derivatif masih menjadi penghalang bagi reli harga. Jika pola historis kembali terulang dan tekanan beli meningkat, BTC berpotensi mengalami lonjakan harga seperti yang terjadi pada Agustus lalu. Namun, ketidakpastian pasar masih tinggi, sehingga investor perlu tetap waspada terhadap volatilitas harga cryptocurrency ini.
Baca Juga: XRP Hadapi Rintangan di $2,4: Apakah Bull dapat Menembusnya? (4/3/25)
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- AMBCrypto. Bitcoin at a turning point: Can BTC replicate its August surge?. Diakses tanggal 4 Maret 2025.
- Featured Image: Generated by AI