Bolehkah Menyusui setelah Perawatan Kanker Payudara?

4 hours ago 1

Jakarta -

Menyusui menjadi pengalaman terindah bagi Bunda. Tetapi, bagaimana dengan perempuan yang baru saja melakukan perawatan kanker. Bolehkah menyusui setelah perawatan kanker payudara?

Banyak perempuan bisa hamil setelah menjalani perawatan kanker payudara. Permasalahannya, beberapa perawatan mungkin bisa mempersulit seseorang untuk hamil. Karenanya, ada baiknya bicarakan dengan dokter terkait hal tersebut sebelum memulai perawatan kanker payudara.

Bolehkah menyusui setelah perawatan kanker payudara?

Jika seseorang pernah menjalani operasi payudara atau radiasi, mungkin mereka mengalami masalah menyusui dari payudara yang terdampak. Hal ini pun berpengaruh pada beberapa hal saat menyusui termasuk berkurangnya produksi ASI pada payudara tersebut serta perubahan struktural yang dapat membuat menyusui terasa sakit, atau mempersulit bayi untuk menyusu pada payudara. Namun, banyak juga perempuan yang sukses menyusui tanpa hambatan.

Penting untuk Bunda ketahui bahwa, jika Bunda masih mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati kanker payudara (seperti terapi hormon), sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba menyusui. Sebab, beberapa obat dapat masuk ke dalam ASI dan dapat memengaruhi bayi.

Mengutip dari laman Breast Cancer Now, terkait menyusui selama atau setelah perawatan kanker payudara, biasanya ttim perawatan dan bidan akan memberikan saran apakah pasien tersebut dapat menyusui atau tidak. Hal ini biasanya bergantung pada perawatan yang dijalani pasien. Jika pasien menyusui saat didiagnosis kanker payudara, tim medis biasanya akan menyarankan pasien untuk berhenti menyusui. 

Nah, bagaimana dengan kondisi menyusui setelah operasi kanker payudara. Apakah masih memungkinkan dilakukan ya, Bunda?

Mengenai kondisi tersebut, sebenarnya tergantung pada jenis operasi yang dijalani pasien yang bersangkutan. Pada beberapa kasus, menyusui masih memungkinkan untuk tetap dilakukan.

Jika kanker payudara hanya memengaruhi satu payudara, menyusui sering kali lebih berhasil dari payudara lain yang tidak terdampak. Selain itu, pasien juga masih bisa menyusui dari payudara yang terdampak tersebut dengan bantuan tenaga kesehatan.

Pada kondisi pasien yang menjalani kemoterapi, biasanya mereka akan disarankan untuk tidak menyusui selama perawatan dan untuk beberapa waktu setelahnya. Hal ini dikarenakan obat kemoterapi dapat masuk ke bayi melalui ASI. Selain itu, obat-obatan juga dapat memengaruhi kualitas dan jumlah ASI yang dihasilkan.

Setelah kemoterapi hampir berakhir, pasien dapat memerah ASI untuk sementara waktu. Namun, ASI tersebut tak dapat digunakan untuk menyusui bayi. Memerah ASI yang dilakukan tersebut hanya membantu pasien memproduksi ASI untuk menyusui bayi setelah kemoterapi selesai.

Bagi pasien yang menjalani radioterapi, mereka mungkin masih bisa memproduksi ASI dari payudara yang dirawat. Namun, payudara yang telah menjalani radioterapi mungkin tidak memproduksi ASI seefektif payudara yang tidak dirawat di kemudian hari dan jumlahnya seringkali berkurang.

Penting diketahui juga bahwa menyusui dari payudara yang telah terpapar radioterapi juga dapat menyebabkan infeksi (mastitis), yang sulit diobati. Sementara itu, menyusui dari payudara lain yang tidak dirawat mungkin dapat dilakukan jika pasien tidak sedang menjalani perawatan obat apa pun, seperti kemoterapi, terapi hormon, atau terapi target.

Bagi pasien yang menjalani terapi target, menyusui sangatlah tidak disarankan selama perawatan atau setidaknya 7 bulan setelah dosis terakhir. Hal ini karena obat-obatan dari terapi target dapat terserap ke bayi melalui ASI.

Dan, menyusui juga tidak disarankan selama pasien menjalani terapi hormon karena obat-obatan tersebut dapat masuk melalui aliran darah ke dalam ASI.

Ada baiknya, konsultasikan dengan dokter mengenai opsi-opsi menyusui sesuai dengan perawatan yang dijalani untuk menjaga keamanan bagi bayi dan juga Bunda. 

Tetap semangat mengASIhi ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online