Cerita Warga Vila Nusa Indah Membersihkan Sisa Banjir Bekasi

14 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Ruas jalan Vila Nusa Indah Bekasi, Jawa Barat, masih bercampur lumpur pada Rabu siang, 5 Maret 2025. Puluhan baju, kayu, sendal, hingga sepatu terlihat berserakan di jalanan kompleks yang terendam banjir setinggi dua meter sejak Selasa, 4 Maret 2025. Sesekali mobil derek mondar-mandir membawa mobil yang mesinnya tak bisa menyala karena terendam banjir Bekasi.

Beberapa warga komplek terlihat mulai membersihkan rumahnya dari bekas banjir. Sambil memegang selang, Saiman, serius menyemprotkan air ke sela-sela tembok rumahnya yang dipenuhi lumpur. Dua rekan Saiman juga sibuk menyikat lantai untuk menghilangkan noda kotor yang dibawa arus air banjir. "Baru bisa dibersihkan sekarang, karena kemarin masih banjir," ujarnya Ketika ditemui Tempo di rumahnya, Rabu, 5 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saiman bercerita, air banjir mulai masuk ke kompleknya sejak pukul 03.00 dini hari, Selasa, 4 Maret 2025. Ketika itu air sudah setinggi satu meter. Sekitar 7 jam kemudian, atau pukul 10.00, kedalaman air banjir sudah mencapai dua meter. Saiman menuturkan saat air mulai masuk perumahan sejumlah warga Villa Nusa Indah ada yang memilih menetap di rumah, dan Sebagian lagi mengungsi di posko pengungsian korban banjir. "Yang menetap itu yang rumahnya ada dua lantai, mereka tinggal lantai dua," ujarnya.

Villa Nusa Indah Bekasi, Jawa Barat, menjadi salah satu daerah terparah yang terdampak banjir. Saat ini air di daerah tersebut telah surut. Bantuan juga datang dari pihak luar. Misalnya, truk pengangkut air berbondong-bondong mendatangi rumah warga yang terdampak banjir. Truk itu menyedot dan menyiram area rumah yang berlumpur. Masyarakat tersenyum bahagia saat membersihkan rumah mereka karena tak lagi tergenang air.

Banjir ini terjadi karena salah satu penyebabnya adalah hujan lebat sejak Senin malam, 3 Maret 2025, dan mengakibatkan sungai Cikeas meluap. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

Sebanyak 140 unit rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 300 sentimeter. BPBD Kota Bekasi mendistribusikan bantuan logistik dan mengerahkan sejumlah perahu karet untuk evakuasi warga terdampak. PLN Kota Bekasi memadamkan listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah adanya korban yang terkena aliran listrik ketika banjir. 

Di Kabupaten Bekasi, hujan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu menyebabkan banjir di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara. BPBD Kabupaten Bekasi melaporkan ketinggian air mencapai 150 sentimeter merendam 15 unit rumah. Berdasarkan pemantauan visual di lapangan, hingga Selasa pagi, banjir masih menggenangi sejumlah wilayah. BPBD dan tim gabungan melakukan evakuasi warga terdampak menggunakan perahu karet.

Eka Yudha dan Irsyan Hasyim berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online