.png)
Selular.id – Cisco resmi meluncurkan platform Unified Edge yang dirancang khusus untuk mendukung beban kerja Agentic AI dan AI fisik terdistribusi. Platform terbaru ini menghadirkan kemampuan pemrosesan real-time pada edge, tempat data dihasilkan dan diproses, sehingga menghadirkan AI yang nyata bagi perusahaan di berbagai sektor industri.
Peluncuran yang diumumkan pada 13 November 2025 ini menjadi bagian dari ekspansi portofolio komputasi dan jaringan AI terkemuka Cisco. Platform Unified Edge memperluas daya dan skala pusat data hingga ke edge, mendukung aplikasi real-time dan inferensi AI dilakukan tepat di lokasi data dihasilkan. Cisco menjadi yang pertama di pasar dengan platform yang dioptimalkan untuk penggunaan pada edge, lebih dari sekadar server biasa.
Jeetu Patel, President dan Chief Product Officer Cisco, menjelaskan bahwa infrastruktur terkini tidak dapat memenuhi permintaan untuk menjalankan AI dalam skala besar. “Seiring dengan semakin berkembangnya agen dan pengalaman AI, keduanya akan secara alami hadir lebih dekat ke lokasi interaksi pelanggan dan pengambilan keputusan – seperti kantor cabang, toko ritel, lantai pabrik, stadion, dan lainnya,” ujarnya.
Mengatasi Tantangan Infrastruktur AI
Lebih dari setengah proyek uji coba AI saat ini terhambat akibat keterbatasan infrastruktur, menegaskan perlunya arsitektur jaringan terdesentralisasi yang baru. Edge kini menjadi garis batas baru AI, di mana diperkirakan 75% data perusahaan akan dibuat dan diproses tahun ini. Pergeseran beban kerja AI dari pelatihan model terpusat ke inferensi real-time membuat pusat data tradisional kesulitan memenuhi kebutuhan AI.
Agen-agen AI mengubah pola lalu lintas jaringan dari lonjakan yang terprediksi menjadi beban berintensitas tinggi dan terus-menerus. Kueri Agentic AI menghasilkan lalu lintas jaringan hingga 25 kali lebih besar dibandingkan chatbot konvensional. Daripada menarik data ke dan dari pusat data, beban kerja AI kini membutuhkan model serta infrastruktur yang lebih dekat dengan tempat data dihasilkan dan keputusan dibuat.
Fitur Utama Cisco Unified Edge
Platform Cisco Unified Edge menghadirkan tiga pilar utama yang mendukung implementasi AI di edge. Pertama, kinerja dan modularitas untuk mendukung AI real-time melalui arsitektur full-stack terintegrasi yang menyatukan komputasi, penyimpanan, dan jaringan dalam satu platform tunggal. Chassis modular menawarkan konfigurasi CPU dan GPU, daya dan pendinginan redundan, serta jaringan SD-WAN berperforma tinggi.
Kedua, kemudahan operasional dari edge hingga core dengan penerapan zero-touch dan blueprint yang telah diverifikasi sebelumnya. Manajemen terpusat melalui Cisco Intersight serta operasional terautomasi di seluruh jaringan memudahkan peningkatan kapasitas, pemecahan masalah, dan pembaruan tanpa memerlukan keahlian khusus di lokasi pengguna.
Ketiga, keamanan terintegrasi untuk edge AI dengan prinsip zero trust yang melindungi lingkungan AI di setiap lapisan. Fitur-fitur tamper-proof, telemetri mendalam, kebijakan konsisten, dan konfigurasi stabil membantu memastikan ketahanan sistem. Keamanan ini dibangun langsung pada tingkat perangkat dan dapat diperluas untuk menerapkan zero trust pada setiap akses.
Platform ini juga terintegrasi dengan solusi seperti Splunk dan ThousandEyes, memberikan kemampuan pemantauan menyeluruh dan pengelolaan edge terdesentralisasi dalam skala besar. Integrasi keamanan yang komprehensif ini menjawab meningkatnya area serangan di edge, membantu mengamankan operasional AI dari ancaman fisik maupun siber.
Kolaborasi dengan Mitra Strategis
Cisco bekerja sama secara erat dengan Intel dalam pengembangan platform Unified Edge. Christina Rodriguez, Vice President dan General Manager dari Intel’s Network & Edge Group, menyatakan bahwa kolaborasi ini menandai perubahan mendasar dalam cara memandang komputasi terdistribusi. “Prosesor Intel Xeon 6 SoC menyediakan fondasi yang fleksibel dan efisien yang dibutuhkan sistem edge untuk menangani beban kerja dengan throughput tinggi dan latensi rendah,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari mitra-mitra strategis lainnya. Lee Field, Vice President dari US Solution Architecture di Verizon, menekankan pentingnya fleksibilitas dalam platform Edge yang tahan terhadap perubahan di masa depan. Sementara Blake Moret, chairman dan CEO Rockwell Automation, menyoroti kebutuhan komputasi edge dengan pendekatan platform terintegrasi di mana komputasi, jaringan, dan keamanan semuanya terintegrasi.
Brian Ortbals, SVP dari Global Solutions dan Architecture di World Wide Technology, menambahkan bahwa dengan Cisco Unified Edge, mereka dapat memperluas infrastruktur cloud dan AI yang kuat serta aman ke mana pun data dihasilkan. Solusi ini memberdayakan pelanggan dan model mereka untuk melakukan inferensi di edge sehingga dapat mengambil keputusan lebih cepat dari sebelumnya.
Platform Cisco Unified Edge saat ini sudah dapat dipesan dan diperkirakan akan tersedia secara umum pada akhir tahun ini. Kehadiran platform ini diharapkan dapat mengatasi tantangan implementasi AI di edge yang selama ini menghambat berbagai proyek uji coba AI di berbagai sektor industri.
Bob Laliberte, Principal Analyst di theCUBE Research, menyimpulkan bahwa kekuatan sejati AI akan terungkap ketika proses inferensi dan analisis dapat dipindahkan lebih dekat ke sumber data. “Cisco Unified Edge menyederhanakan adopsi dan operasional bagi perusahaan-perusahaan yang selama ini menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan AI untuk memberikan dampak bisnis yang nyata,” tuturnya.
Pengembangan platform ini juga sejalan dengan tren komputasi terdistribusi yang semakin menguat di industri teknologi. Seperti yang pernah dihadirkan Aruba dengan platform ESP-nya, Cisco kini menghadirkan solusi komprehensif yang mengintegrasikan komputasi, jaringan, dan keamanan dalam satu platform terpadu untuk mendukung era AI berikutnya.
