Dampak Buruk Sikap Inkonsisten, Mudah Ingkar Janji dan Tidak Istiqamah

3 hours ago 3

loading...

Sifat inkonsisten tidak hanya merepotkan orang lain, tetapi juga memberi kejiwaan yang buruk dalam diri seseorang. Dampak buruknya selain terasa di dunia juga akan terbawa hingga akhirat kelak. Foto ilustrasi/KBBI

Sikap tidak konsisten atau inkonsisten merupakan salah satu sifat tidak terpuji dalam Islam. Karena sifat ini, tidak hanya merepotkan orang lain, tetapi juga memberi kejiwaan yang buruk dalam diri seseorang. Dampak buruknya selain terasa di dunia juga akan terbawa hingga akhirat kelak.

Tidak konsisten atau tidak punya pendirian berarti pikiran dan hatinya tidak lurus. Kondisi itu akan memberi kecenderungan mudah ingkar janji dan tidak istiqamah.

Imam al-Qurtubi berkata, “Hati yang istiqamah adalah hati yang senantiasa lurus dalam ketaatan kepada Allah, baik berupa keyakinan, perkataan, maupun perbuatan.”

Lebih lanjut beliau mengatakan, “Hati yang istiqamah adalah jalan menuju keberhasilan di dunia dan keselamatan dari azab akhirat . Hati yang istiqamah akan membuat seseorang dekat dengan kebaikan, rezekinya akan dilapangkan dan akan jauh dari hawa nafsu dan syahwat.

Baca Juga

Isi Kandungan Surat Luqman Ayat 13-14, Mengajak Konsisten dalam Beribadah

Dengan hati yang istiqamah, maka malaikat akan turun untuk memberikan keteguhan dan keamanan serta ketenangan dari ketakutan terhadap azab kubur . Hati yang istiqamah akan membuat amal diterima dan menghapus dosa."

Begitulah, betapa sikap konsisten dan konsekuen dengan ucapan lisan, serta sikap membawa kita kepada kebaikan dunia akhirat. Disenangi oleh orang lain. Disayang Allah dan didoakan oleh malaikat. Mengapa? Karena tak ada sedikitpun kita merusak atau tidak menghargai orang lain walaupun dalam perihal sepele. Sebaliknya, orang yang tidak konsekuen akan mendapat memberi dampak buruk di dunia dan di akhirat.

Sebuah hadis dari Abu Zaid iaitu Usamah bin Zaid bin Haritsah radhi-allahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Akan didatangkan seseorang lelaki pada hari kiamat, kemudian ia dilemparkan ke dalam neraka, lalu keluarlah isi perutnya - usus-ususnya, terus berputarlah orang tadi pada isi perutnya sebagaimana seekor keledai mengelilingi gilingan. Para ahli neraka berkumpul di sekelilingnya lalu bertanya:

"Mengapa engkau ini hai Fulan? Bukankah engkau dahulu suka memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran?" Orang tersebut menjawab: "Benar, saya dahulu memerintahkan kepada kebaikan, tetapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya melarang dari kemungkaran, tetapi saya sendiri mengerjakannya." (Muttafaq 'alaih)

Baca Juga

Apa Hukumnya jika Janji Tidak Ditepati dalam Islam? Ternyata Harus Bayar Kafarat

(wid)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online