Dedi Mulyadi The Next Jokowi? Parpol Harus Hadirkan Pemimpin yang Bisa Beri Solusi

8 hours ago 2

loading...

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/Arif Julianto dan Isra Triansyah

JAKARTA - Sosok Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencuat dalam percaturan politik nasional. Pria kelahiran Subang, Jawa Barat, 12 April 1971 ini makin dikenal masyarakat karena rajin ngonten.

Alhasil, mantan Bupati Purwakarta ini pun dijuluki Gubernur Konten. Tidak sedikit juga netizen yang menyebut KDM atau Kang Dedi Mulyadi ini sebagai The Next Jokowi .

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai wajar. Fernando pun menganggap KDM dengan Jokowi punya kesamaan.

Baca juga: Profil Aura Cinta, Remaja Bekasi yang Viral usai Debat dengan Dedi Mulyadi

“Wajar saja kalau ada pihak yang menganggap bahwa Dedi Mulyadi merupakan The Next Joko Widodo (Jokowi) karena sejak di awal kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Barat selalu menggunakan media sosial untuk mempublikasikan aktivitasnya,” kata Fernando kepada SindoNews, Jumat (9/5/2025).

“Sama seperti Jokowi yang saat menjadi Gubernur Jakarta menggunakan media untuk mempublikasikan aktivitasnya. Dedi Mulyadi dan Jokowi sama-sama pernah menjadi pemimpin tingkat wali kota atau kabupaten yang kepemimpinannya juga dilakukan secara sensasional dan mengundang perhatian publik,” sambungnya.

Selain itu, kata Fernando, sepertinya motivasi keduanya juga sama menjadikan jambatan kepala daerah untuk membangun karier politik pada tingkat yang lebih tinggi. “Saya juga melihat bahwa jabatan kepala daerah yang saat ini diemban oleh Dedi Mulyadi untuk kepentingan bisa menuju jabatan tingkat nasional sebagai Presiden atau Wakil Presiden,” ungkapnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Larang Pungutan Sumbangan di Jalan, Ini Kata Warga Bekasi

Sehingga, lanjut dia, Dedi Mulyadi memaksimalkan penggunaan media sosial untuk mempublikasikan kegiatannya agar popularitas dan elektabilitas semakin baik. Menurut Fernando, seharusnya kepala daerah lebih memprioritaskan hasil kerjanya dibanding lebih mempublikasikan apa yang dikerjakan.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online