TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan atau DPP PPP, meminta para kadernya berpikir jernih dalam menuntaskan persoalan di internal partai. Salah satu opsi yang ditawarkan DPP adalah melakukan diskusi.
Juru bicara DPP PPP, Usman alias Donnie Tokan, mengatakan untuk menjaga situasi dan kerja partai dalam menyambut Muktamar mendatang, DPP bakal mengajak Idy Muzayyad berdiskusi dengan pengurus harian partai guna menuntaskan persoalan yang terjadi di Musyawarah Kerja Nasional kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kan ada rapat harian pengurus, jadi lebih baik diselesaikan di forum itu. Tidak perlu ambil Langkah somasi," kata Donnie kepada Tempo, Jumat, 20 Desember 2024.
Apalagi, kata Donnie, Idy Muzayyad sebagai bagian dari pengurus harian DPP PPP juga mengetahui akan rapat tersebut. Sehingga, DPP berharap Idy dapat menuntaskan persoalannya dalam rapat mendatang.
"Ini Langkah yang lebih baik untuk menjaga kekompakan dan persaudaraan kita sesama pengurus," ujar Donnie.
Ketua bidang OKK DPP PPP, Idy Muzayyad, berencana melayangkan somasi kepada Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono; Ketua Panitia Mukernas PPP, Amri M. Ali dan Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Rapih Herdiyansyah. Somasi tersebut direncanakan Idy imbas kericuhan yang terjadi pada penyelenggaraan Mukernas II PPP, Sabtu, 14 Desember lalu.
"Yang bersangkutan harus meminta maaf kepada keluarga besar PPP dan umat karena telah merusak muruah partai," kata Idy dalam keterangan tertulis yang diperoleh Tempo, Jumat, 20 Desember 2024.
Adapun kericuhan yang terjadi dalam Mukernas II PPP, kata dia, bermula saat Ketua bidang Pemuda DPP PPP, Thobahul Aftoni menginterupsi forum. Saat itu, Aftoni meminta status kepesertaan Dewan Pimpinan Wilayah PPP Bali ditiadakan.
Alasannya, Mahkamah partai telah membekukan status DPW Bali yang tidak melaksanakan perintah untuk menyelenggarakan forum Musyawarah Wilayah sebelum dihelatnya Mukernas partai.
Namun, Idy menjelaskan, Mardiono selaku Plt Ketua Umum partai tak menggubris interupsi tersebut. Mardiono, kata dia, tetap meminta pimpinan sidang untuk terus melanjutkan persidangan di Mukernas.
Atas hal tersebut, kata Idy, selaku Ketua OKK PPP yang membidangi keorganisasian, ia melayangkan protes kepada pimpinan sidang yang tetap melanjutkan persidangan meski terdapat interupsi dari kader.
Akan tetapi, saat melayangkan protes tersebut, Idy mengklaim orang kepercayaan Mardiono diduga melalukan intimidasi dengan mendorong dan mengambil paksa mikrofon yang digunakannya untuk menyampaikan pendapat.
"Ini bukan peristiwa biasa yang bisa diabaikan begitu saja. Pak Mardiono yang ada di tempat seharusnya tidak membiarkan hal seperti ini terjadi," kata Idy.
Apalagi, kata dia, Ketua Panitia juga seperti acuh terhadap kericuhan yang terjadi. Idy mengatakan, Wasekjend PPP, Rapih Herdiyansyah juga dilayangkan somasi karena melakukan tindakan dengan menarik kerah baju dirinya saat kericuhan terjadi.
Idy menilai, intimidasi yang terjadi pada penyelenggaraan Mukernas II PPP sama saja dengan membenarkan tindakan kekerasan dan pengebirian terhadap kebebasan berpendapat yang tidak sejalan dengan prinsip perjuangan partai.
"Peristiwa ini membuka tabir gelap dan menunjukan watak asli pengendali partai saat ini," ucap Idy.
Donnie Tokan mengatakan, apa yang dilakukan petugas keamanan terhadap Idy, bukan merupakan intimidasi. Menurut dia, apa yang dilakukan adalah agar forum Mukernas tetap dapat terlaksana.
"Yang bersangkutan telah diberikan waktu untuk bicara. Tetapi, agenda kan harus selesai juga. Sehingga kami mengajak Idy untuk menuntaskan ini pada forum rapat harian saja," ujar Donnie.