Fadli Zon Pastikan Penelitian Situs Gunung Padang Berjalan meski Anggaran Kementerian Dipangkas

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan akan tetap melanjutkan penelitian di situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, meski kementeriannya terkena pemangkasan anggaran. Menurut dia, penelitian yang bertujuan mengungkap misteri cagar budaya itu tinggal melanjutkan tahap akhir.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini kan sudah belasan tahun, sudah puluhan tahun (penelitiannya). Kami kalau meneliti itu kan tidak mulai dari nol, tapi melanjutkan apa yang ada di akhir," kata dia saat ditemui di Graha Utama, Gedung Ki Hajar Dewantara, Kemendikdasmen, Selasa, 11 Februari 2025.  

Sebagai informasi, pagu anggaran Kementerian Kebudayaan untuk tahun 2025 sebesar Rp 2,374 triliun, tapi mengalami pemangkasan sebesar Rp 1,390 triliun. Ia mengatakan bahwa penelitian tersebut tinggal sedikit lagi.

Sebagai langkah pendanaannya, ia akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk korporasi swasta, individu, ilmuwan, serta komunitas. Skema yang ingin diterapkan berupa public-private partnership, yang menurut dia sangat terbuka dalam bidang kebudayaan.  

Bahkan, kata dia, akan melibatkan institusi terkait seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Selain itu, Kementerian Kebudayaan juga berperan dalam aspek warisan budaya, antropologi, dan lainnya. Semua ini, menurut Fadli, merupakan bagian dari upaya kolaborasi bersama.  

"Kami akan inisiasi seperti yang kami lakukan sekarang, nanti ke depan. Karena situs Gunung Padang ini di wilayah yang sekarang masuk bagian dari museum dan cagar budaya di bawah Kementerian Kebudayaan," ujarnya.  

Selain itu, ia juga berencana berkolaborasi dengan berbagai ahli untuk melakukan kajian lebih lanjut terhadap situs Gunung Padang. Penelitian mengenai cagar budaya yang menyimpan banyak misteri ini sempat terhenti sejak 2014.  

"Termasuk jika diperlukan, saya kira juga mengundang atau mempersilakan kalau ada ahli-ahli dari luar negeri yang ingin melakukan riset terhadap situs megalitik Gunung Padang," kata dia.  

Menurut Fadli, penelitian ini akan melengkapi informasi tentang Gunung Padang. Pasalnya, hingga kini belum ada kepastian mengenai usia cagar budaya tersebut, dengan berbagai pendapat yang memperkirakan usianya bisa mencapai ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu tahun.  

"Situs itu sampai sekarang masih menimbulkan satu tanda tanya yang besar. Dan inilah, saya kira, tentu tantangan yang sangat besar dan challenging bagi terutama para arkeolog, para sejarawan," kata dia.  

Fadli berharap ke depan dapat ditemukan cara untuk menjawab misteri Gunung Padang ini. Ia menyadari bahwa beberapa jawaban bisa diperoleh dengan cepat, sementara yang lain memerlukan waktu lebih lama untuk diungkap. Oleh karena itu, ia memaklumi jika ada polemik atau perdebatan mengenai situs ini.  

"Justru yang saya bingung itu kalau tidak ada polemik, berarti konsensus. Nah, ini yang tidak melahirkan banyak kemajuan," kata dia.  

Situs Gunung Padang merupakan punden berundak terbesar dan tertua di Indonesia. Warisan budaya megalitik ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional (CBN).  

Fadli bersama Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo sebelumnya melakukan kunjungan kerja ke situs Gunung Padang di Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 1 Januari 2025 lalu.  

“Banyak yang berpendapat situs Gunung Padang ini sudah ada sejak belasan hingga puluhan ribu tahun lalu. Situs ini membutuhkan penelitian lebih dalam untuk mengungkap sejarah dan jejak peradaban nenek moyang kita,” ujar Fadli.  

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam tulisan ini.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online