Guntur Romli Minta PSI Bercermin karena Kerap Kritik PDIP

15 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, mengatakan sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sering menyerang Megawati Soekarnoputri dan partainya. Oleh karena itu, Guntur melontarkan kritik pada sistem kepemimpinan di PSI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mengapa saya tidak boleh berkomentar balik tentang PSI?” kata mantan kader PSI ini, melalui pesan tertulis pada Sabtu malam, 8 Maret 2025. "Hendaknya mereka bercermin dulu, karena orang-orang PSI sering menyerang Ketua Umum Megawati dan PDIP."

Menurut Guntur, faktanya di PSI pemimpin tertinggi partai bukan ketua umum tapi ketua dewan pembina. “Ini berlaku seumur hidup dan tidak jelas bagaimana mekanisme pemilihan dan suksesinya.” 

Guntur memberikan komentar itu untuk merespons juru bicara DPP PSI, Wiryawan yang meminta dia tidak mencampuri urusan internal partainya. Wiryawan meminta masing-masing pihak fokus dengan dapur partai masing-masing.

"Kami berharap pihak-pihak lain untuk tidak mengomentari hal-hal tidak dipahami dan setop menebar ilusi," kata Wiryawan dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 7 Maret 2025.

Guntur sempat melontarkan pernyataan bahwa Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tidak terlalu berkuasa di partai berlogo mawar itu. Berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai tersebut, kata Guntur, kekuasaan tertinggi berada di genggaman dewan pembina.

Saat ini Dewan Pembina PSI diketuai oleh Jeffrie Geovanie dan posisi sekretaris diisi Raja Juli Antoni. “Dan Jeffrie Geovanie adalah pemilik sesungguhnya PSI. Bukan Kaesang Pangarep, anak Jokowi, meskipun menjabat sebagai Ketua Umum PSI,” kata Guntur dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Jumat, 7 Maret 2025. 

Kata Guntur, ide Jokowi soal partai super tbk sebenarnya adalah kritik yang keras terhadap struktur kepemimpinan dan kepemilikan yang ada di PSI. Di sisi lain, juga usulan Jokowi soal "super tbk" adalah upaya untuk melindungi dan mendukung anaknya Kaesang Pangarep yang menjabat Ketua Umum PSI.

Jokowi belakangan melempar ide untuk membangun Partai Super Tbk.  Dia menyebut partai Super Tbk merupakan partai yang bersifat terbuka sehingga semua anggotanya merasa memiliki. Mantan Gubernur Jakarta ini menyatakan gagasannya itu sudah disambar oleh PSI.

 “Ide ini sudah diakomodir oleh PSI, yang kurang lebih menurut saya konsepnya hampir-hampir mirip tetapi dimodifikasi sedikit oleh apa PSI seperti itu,” kata Jokowi di kediaman pribadi di Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu, 5 Maret 2025.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online