Jokowi Sebut Jakarta Perlu Segera Normalisasi Sungai untuk Cegah Banjir

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Solo - Presiden ke-7, Joko Widodo, mengatakan normalisasi sungai menjadi solusi untuk mencegah banjir di Jakarta. "Yang kita harus tahu di Jakarta itu dilewati oleh 13 sungai. Bukan hanya (sungai) Ciliwung saja. Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, Sungai Cipinang, dan lain-lain," ujar Jokowi di rumahnya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 6 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi menuturkan normalisasi Sungai Ciliwung yang saat ini tersisa sepanjang 16 kilomete harus segera dilanjutkan untuk mengurangi banjir. Normalisasi sungai, kata dia, bertujuan untuk memaksimalkan mitigasi banjir setelah pemerintah rampung membangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi. 

"Berarti ada 12 sungai lagi yang perlu dinormalisasi. Belum itu baru urusan air dari atas lho ya? Masih ada lagi air dari laut yang naik setiap tahun kira-kira 8-12 sentimeter sehingga diperkirakan di satelitnya NASA itu memang di 2050-an sepertiga dari Jakarta bisa terkena banjir yang dari laut juga yang dari atas," katanya. 

Dimintai tanggapan soal rencana Giant Sea Wall, Jokowi mengatakan rencana pembangunannya sudah menjadi program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. "Itu sangat urgent," ucapnya. 

Seperti diketahui, banjir kiriman masih terjadi meskipun sudah dibangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Dua bendungan tersebut diresmikan oleh Jokowi pada Desember 2022 lalu, saat menjabat presiden. 

Jokowi mengatakan kedua bendungan yang diresmikannya merupakan bendungan kering untuk menahan air. Jika aliran air melebihi daya tampung bendungan, kata dia, maka mesti dikeluarkan. "Kemarin saya mendapatkan informasi memang intensitas hujannya di atas memang sangat tinggi sekali," tuturnya. 

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online