TEMPO.CO, Jakarta – Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ata PDIP, Aryo Seno Bagaskoro, angkat bicara soal peluang partainya bergabung dalam koalisi KIM Plus di Jawa Tengah. Menurut dia, belum ada pembahasan terkait kemungkinan tersebut di internal partai.
"Saya tidak mendengar ada pembahasan kesana," jawab Seno ketika dikonfirmasi lewat aplikasi perpesanan, Selasa, 20 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati kalah dalam kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024 lalu, Seno sendiri menilai, PDIP masih memiliki kekuatan politik paling besar di provinsi tersebut. Hal itu dibuktikan oleh kemenangan partai berlogo banteng tersebut dalam ajang pemilihan legislatif (Pileg) di Jawa Tengah.
"Bicara kekuatan politik, partai pemenang Pileg di Jateng juga masih dipertahankan oleh PDI Perjuangan," tambah Seno.
Sebelumnya, calon wakil gubernur Jawa Tengah usungan PDIP, Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi, menyebutkan dirinya terbuka untuk berkolaborasi dengan pasangan calon (paslon) terpilih, dalam hal ini Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. Dirinya menyambut baik terkait wacana pertemuan antara kedua paslon tersebut pasca gugatan yang ia daftarkan sebelumnya di MK ia cabut kembali.
"Siap berkolaborasi,” jawab Hendi singkat ketika dikonfirmasi lewat aplikasi pesan singkat, Senin, 20 Januari 2025.
Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Agus Wijayanto, menyatakan kesiapan Luthfi-Yasin untuk merangkul seluruh kekuatan politik yang ada di Jawa Tengah. Terutama menggandeng PDIP yang selama ini dikenal memiliki pendukung yang kuat di Jawa Tengah.
“Pasti lah (merangkul PDIP). Pak Luthfi gak akan bisa membangun ketika kemudian ada sekat-sekat,” ucap Agus ketika ditemui para wartawan di gedung MK, Senin, 20 Januari 2025.
Agus mengatakan, tidak ada lagi pengkotak-kotakan pilihan politik di Jawa Tengah. Agus menegaskan, kemenangan Luthfi-Yasin adalah kemenangan bersama, dan keduanya juga akan menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Jawa Tengah tanpa terkecuali. “Sekarang Jawa Tengah itu kandangnya rakyat Jawa Tengah,” ujar Agus berseloroh.