Kenapa Perut Ibu Hamil Terlihat Lebih Besar di Malam Hari?

3 hours ago 1

Jakarta -

“Lho, kok malam ini perut aku kayak lebih besar, ya?” Pernah terpikir seperti itu, Bunda? Pagi tadi perut masih tampak biasa, tapi begitu malam tiba rasanya membuncit, kencang, bahkan kadang agak berat. Tenang, Bunda nggak sendirian! Banyak calon ibu mengalami hal yang sama, dan ternyata ini sepenuhnya normal secara medis.

Penyebab perut ibu hamil terlihat lebih besar di malam hari

Tubuh Bunda sedang bekerja keras, menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan hormon, cairan, dan posisi janin sepanjang hari. Yuk, kita simak apa yang sebenarnya terjadi di balik 'perut yang mendadak membesar' itu.

1. Akumulasi gas dan cairan di perut

Selama kehamilan, hormon progesteron meningkat untuk membantu rahim berkembang. Namun efek sampingnya, hormon ini juga memperlambat sistem pencernaan. Akibatnya, makanan lebih lama dicerna, gas lebih mudah terbentuk, dan cairan menumpuk di area perut.

Menurut sebuah penelitian dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) menjelaskan bahwa progesteron memang menurunkan tonus otot halus saluran cerna, sehingga menyebabkan perut terasa penuh atau kembung. Efeknya terasa ketika malam tiba, setelah seharian makan dan minum, gas dan cairan ini menumpuk lebih banyak, membuat perut terlihat lebih besar.

2. Posisi janin yang berubah

Faktor lain yang sering luput diperhatikan adalah pergerakan dan posisi janin di dalam rahim. Janin tidak selalu berada di posisi yang sama sepanjang hari. Kadang ia bergerak, berputar, atau bahkan berpindah sedikit ke arah depan perut.

Menurut penelitian dari Journal of Ultrasound in Medicine, posisi janin yang berubah dapat mengubah bentuk dan tonjolan perut ibu, misalnya, saat janin menendang atau berpindah posisi ke arah dinding depan rahim (anterior).

Biasanya di malam hari, ketika Bunda sudah banyak bergerak sepanjang siang, janin juga ikut aktif. Gerakan ini dapat mendorong rahim sedikit ke depan, sehingga perut tampak lebih besar atau menonjol. Selain itu, perut yang lebih kendur menjelang malam akibat kelelahan otot perut juga membuat bentuknya tampak lebih 'mengembang'.

3. Perubahan postur tubuh

Aktivitas sehari-hari seperti duduk lama, berdiri, berjalan, atau mengangkat barang ringan dapat mengubah postur tubuh dan tekanan di perut. Setelah seharian beraktivitas, otot punggung dan perut bisa melemah. Tubuh yang lelah cenderung sedikit membungkuk, membuat perut tampak lebih maju ke depan. Ini bukan tanda bahaya, hanya efek optik akibat postur tubuh. Setelah Bunda beristirahat atau berbaring, biasanya bentuk perut akan tampak kembali seperti semula.

Menurut The Journal of Physiology, kehamilan secara alami mengubah pusat gravitasi tubuh dan meningkatkan tekanan intraabdomen. Akibatnya, otot perut menjadi lebih kendur menjelang malam karena kelelahan dan tekanan yang terus-menerus. Kombinasi antara otot perut yang melemah sementara dan rahim yang terdorong ke depan dapat membuat perut tampak lebih besar atau turun di malam hari.

Namun tenang ya Bunda, perubahan ini bersifat sementara, begitu Bunda istirahat dan tidur dalam posisi miring ke kiri, cairan dan tekanan akan berangsur normal kembali.

4. Retensi cairan (edema ringan)

Pada trimester kedua dan ketiga, tubuh ibu hamil sering menahan lebih banyak cairan kondisi yang disebut retensi cairan. Hal ini wajar karena tubuh sedang beradaptasi untuk mencukupi kebutuhan darah dan cairan bagi janin.

Menurut National Academies of Sciences dan studi Risberg dalam Hormones and Fluid Balance during Pregnancy, volume plasma ibu hamil meningkat hingga 40–50 persen dari kondisi normal. Cairan yang menumpuk ini bisa menyebabkan bagian perut dan kaki terasa lebih bengkak menjelang malam hari setelah beraktivitas.

5. Pengaruh makanan dan pencernaan

Jenis makanan juga berperan besar. Konsumsi makanan tinggi garam, karbohidrat, atau yang mudah menghasilkan gas (seperti brokoli, kol, dan minuman bersoda) dapat menyebabkan kembung sementara.

Menurut penelitian di BMJ Open dan BMC Pregnancy and Childbirth menyebutkan bahwa status hidrasi dan asupan cairan mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh ibu hamil. Ketika tubuh sedikit dehidrasi di siang hari, cairan cenderung tertahan, membuat perut terasa lebih berat di malam hari.

6. Pengaruh ritme sirkadian tubuh

Tahukah Bunda bahwa metabolisme tubuh juga punya jam biologisnya sendiri?  Menurut sebuah studi dalam The Journal of Physiology, ritme sirkadian ibu hamil memengaruhi pola metabolisme dan penyimpanan cairan dalam tubuh.

Artinya, pada malam hari, perubahan alami hormon dan metabolisme dapat membuat tubuh terlihat sedikit lebih 'penuh,' termasuk di area perut.

Ilustrasi Ibu Hamil TidurIlustrasi Ibu Hamil Tidur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Moostocker

Tips agar perut tidak kembung malam hari

Perut yang terlihat lebih besar di malam hari adalah hal alami dalam kehamilan. Penyebabnya kombinasi dari perubahan hormon, akumulasi cairan, gas, aktivitas janin, dan postur tubuh. Jadi, Bunda tak perlu khawatir. Yuk simak tips agar perut tidak kembung saat malam hari:

  • Hindari makan terlalu larut malam. Usahakan makan malam sekitar 2–3 jam sebelum tidur.
  • Kurangi makanan yang memicu gas seperti kol, brokoli, kacang-kacangan, dan minuman bersoda.
  • Perbanyak konsumsi makanan berserat seperti sayuran hijau, buah, dan biji-bijian untuk melancarkan pencernaan.
  • Minum air putih yang cukup sepanjang hari agar tubuh tetap terhidrasi dan membantu metabolisme cairan.
  • Lakukan jalan santai setelah makan malam untuk membantu pencernaan bekerja lebih efisien.
  • Tidur dengan posisi miring ke kiri untuk memperlancar aliran darah dan mengurangi tekanan pada perut.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online