Ketahui Daftar Imunisasi Anak 1 Tahun, Salah Satunya Vaksin Influenza Bun

9 hours ago 2

Jakarta -

Memasuki usia 1 tahun ke atas, jadwal imunisasi anak tetap perlu dipenuhi secara lengkap. Tujuannya untuk membantu mengoptimalkan daya tahan tubuh Si Kecil dan mencegah penyakit berbahaya.

Jika imunisasi tak lengkap atau terlambat diberikan, ini bisa menjadi hambatan dalam upaya meningkatkan kekebalan tubuh anak. 

Jadi apabila Bunda merasa ada jadwal imunisasi anak yang belum lengkap, segera konsultasi ke dokter untuk mengetahui jadwal susulan dan melengkapinya. 

Bagaimana jika anak tidak imunisasi lengkap?

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya. 

Dengan kata lain, imunisasi lengkap memiliki manfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak, sehingga mereka mampu melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut.

Apabila anak tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, maka tubuhnya tidak mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap penyakit tersebut.

Anak yang tidak diimunisasi juga berisiko menyebarkan kuman-kuman tersebut ke teman lain di sekitarnya, sehingga dapat menimbulkan wabah.

Jadwal imunisasi anak 1 tahun

Setiap vaksin memiliki manfaat masing-masing untuk mencegah penyakit tertentu. Dari setiap jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI, beberapa di antaranya adalah vaksin penguat (booster). 

Berikut ulasan tentang jadwal imunisasi anak 1 tahun yang penting Bunda ketahui:

1. Hepatitis B

Penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis, yang dapat merusak hati. Gejala hepatitis B di antaranya badan terasa sangat lemas, mual/muntah, mata dan kulit kekuningan, urine berwarna gelap (seperti air teh), dan warna tinja pucat.

Vaksin hepatitis B bermanfaat untuk mencegah penyakit ini dan diberikan dalam 4 dosis, Bunda. 

Dosis pertama diberikan pada usia 0 bulan, kemudian di usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Kemudian di usia 18 bulan, vaksin hepatitis B diberikan sebagai booster.

Di usia 1 tahun, vaksin hepatitis B masih bisa dilakukan catch-up atau melengkapi jadwal yang sebelumnya masih belum lengkap.

2. Polio

Polio adalah penyakit saraf yang menyebabkan kelumpuhan, disebabkan oleh virus Polio. Gejala polio di antaranya lumpuh pada anggota gerak yang sifatnya layu (lemas), terjadi mendadak, kadang disertai demam.

Serupa seperti hepatitis B, vaksin polio diberikan dalam 4 dosis yang perlu dilengkapi sebelum anak berusia 4 bulan.

Di usia 1 tahun, vaksin polio juga untuk catch-up atau melengkapi jadwal yang sebelumnya masih belum lengkap. Berikutnya di usia 18 bulan, imunisasi polio diberikan sebagai booster.

3. DTP

Vaksin DTP ini mencegah 3 penyakit, yaitu difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan). Pemberian dosis pertama pada usia 2-4 bulan dengan jeda 1 bulan setiap dosisnya.

Booster untuk vaksin DTP dilakukan dua kali. Pertama pada usia 18 bulan, nanti berikutnya di usia 5 hingga 7 tahun. Untuk catch-up, vaksin DTP bisa juga diberikan pada saat anak berusia 1 tahun.

4. Vaksin Hib

Vaksin ini dapat melindungi tubuh anak dari infeksi bakteri Haemophilus influenzae type B (HiB) yang menyebabkan berbagai jenis penyakit. 

Vaksin primer Hib diberikan dalam 3 dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 2 bulan, kemudian di usia 3 bulan dan 4 bulan. Berikutnya dosis booster diberikan di usia 18 bulan.

5. PCV

Vaksin PCV atau Pneumococcal Conjugate Vaccine adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi bakteri pneumokokus, yaitu jenis bakteri penyebab penyakit pneumonia dan meningitis. 

Vaksin primer ini diberikan pada usia 1 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Nantinya di usia 1 tahun, vaksin PCV diberikan sebagai booster. 

6. Influenza

Anak dianjurkan untuk mendapatkan suntik vaksin influenza setelah berusia 6 bulan ke atas. Imunisasi booster dapat dilakukan sebanyak satu dosis untuk setiap tahunnya.

7. MR/MMR

Vaksin MR/MMR bermanfaat untuk mencegah penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan campak jerman (rubella). Ketiganya disebabkan oleh kelompok virus yang sama.

Vaksin MR diberikan pada usia 9 bulan. Di usia 1 tahun bisa diberikan sebagai catch-up jika sebelumnya terlambat atau belum lengkap. Nanti di usia 15 hingga 18 bulan, imunisasi booster MR/MMR dapat diberikan. 

8. Japanese Encephalitis (JE)

Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus. Dosis pertama vaksin JE diberikan pada usia 9 bulan, atau jika terlewat maka masih bisa catch-up di usia 1 tahun.

Vaksin booster (untuk yang tinggal di daerah endemis) diberikan 1-2 tahun kemudian untuk perlindungan jangka panjang.

9. Varisela

Vaksin varisela bermanfaat untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh kelompok virus varicella. Pada usia 1 hingga 12 tahun vaksin diberikan dua dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan.

10. Hepatitis A

Sesuai namanya, vaksin hepatitis A berfungsi mencegah penyakit tersebut. Imunisasi dilakukan dalam 2 dosis lewat suntikan intramuskular pada saat anak berusia 1 tahun, dengan interval 6-18 bulan.

Itulah hal tentang daftar jadwal imunisasi anak 1 tahun. Jika terlambat atau Bunda ragu apakah Si Kecil masih bisa melengkapinya, lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online