Kisah CPNS Yang Ditunda Pengangkatannya: Kehilangan Gelar Magister dan Pekerjaan

10 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta -- Keputusan Kementerian PAN-RB yang menunda pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) menjadi kabar buruk bagi kalangan mahasiswa pasca sarjana. Rieka, bukan nama sebenarnya untuk penulisan ini, mahasiswa pasca sarjana asal Sulawesi Tenggara memutuskan berhenti dari kuliah program magisternya sejak diumumkan lolos seleksi CPNS.

Keputusan tersebut dia buat jauh sebelum ada pengumuman penundaan pengangkatan CPNS maupun PPPK. Rieka telah menghitung garis waktu agar bisa fokus untuk mempersiapkan CPNS. Dia menuturkan, perkuliahannya di semester genap baru rampung pada Juni 2025. Adapun pelaksanaan SPMT mulanya diinformasikan pada awal Mei.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau penundaan pengangkatan diinformasikan terlebih dahulu, saya pasti tetap lanjut kuliah karena waktunya masih bisa," kata Rieka saat dihubungi Tempo pada Ahad, 9 Maret 2025. SMPT atau Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas merupakan surat yang ditandatangani oleh kepala balai unit kerja jika CPNS dinyatakan lolos seleksi.

Mahasiswa di salah satu kampus ternama di Pulau Jawa ini kecewa dengan kebijakan pemerintah. Menurut dia, dalih pemerintah yang ingin mengangkat CPNS secara serentak tak bisa dibenarkan. "Konsep adil itu bukan menyamaratakan, tapi menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya," kata Rieka.

Menurut dia, bila instansi di suatu daerah telah menyelesaikan proses seleksi terhadap calon, seharusnya dapat langsung mengangkat. Tanpa menunggu daerah lain yang belum merampungkan prosesnya. 

Rieka merupakan mahasiswa yang baru mendapat gelar sarjana (S1). Dia mengatakan belum memiliki pengalaman kerja apa pun, karena langsung melanjutkan studinya ke jenjang S2. Penundaan pengangkatan CPNS ini membuat dia bingung. Terlebih lagi gelar magisternya sementara sudah ia relakan untuk mengabdi sebagai abdi negara.

Rieka mengatakan belum mengetahui langkahnya ke depan, apakah akan menganggur hingga Oktober 2025 atau mencari kesempatan magang. "Tapi. ya, tetap saja bingung karena belum ada pengalaman kerja sebelumnya," ujar dia.

Tak hanya Rieka, nasib yang hampir mirip dialami Amzad, juga bukan nama sebenarnya untuk penulisan ini. Amzad senang ketika mendapat kabar dinyatakan lolos CPNS untuk formasi di Pemerintah Daerah Banyuasin. Sebelum diterima CPNS, Amzad bekerja di salah satu perusahaan di Jambi. Dia rela  melepas pekerjaannya setelah menerima pengumuman kelolosannya.

Surat pengunduran diri sudah ia layangkan ke bagian personalia di kantornya. Surat itu dibuat setelah merampungkan mengisi daftar riwayat hidup, sebelum diangkat secara resmi menjadi PNS.

Nahas, keputusan pemerintah menunda pengangkatan CPNS membuat ia harus menganggur hingga enam bulan ke depan. "Saya kecewa, karena sudah menyiapkan planning resign pada April," katanya kepada Tempo, Ahad, 9 Maret 2025.

Amzad berencana menegosiasikan pengunduran dirinya ke kantor asalnya. Namun, ia ragu permintaannya tersebut akan diterima. "Kantor sudah mendapat karyawan pengganti," ujarnya.

Bila pengajuan pengunduran dirinya dibatalkan dan pemerintah tetap mengangkat CPNS pada Oktober mendatang, ia hanya bisa membantu orang tuanya berjualan di warung. Untungnya, kata dia, masih ada tabungan yang cukup sampai Oktober.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pendayagunaan Apartur Negara-Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyantini mengatakan kebijakan pengangkatan itu bukan ditunda, melainkan agar semua CPNS bisa diangkat secara bersamaan. Menurut dia, keputusan tersebut telah mempertimbangkan kebutuhan penataan serta penempatan ASN untuk mendukung program pembangunan.

"Baru diputuskan, DPR sama pemerintah sudah sepakat untuk semuanya akan diselesaikan. Oktober (pengangkatan) CPNS," kata Rini seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR di Kompleks DPR,  MPR dan DPD, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Maret 2025.

Dia mengatakan, penyesuaian itu mempertimbangkan untuk menjawab secara tuntas berbagai tantangan yang muncul dalam proses pengadaan CASN hingga penataan ASN nasional secara menyeluruh. Selain itu, ada juga usulan penundaan seleksi oleh beberapa daerah.

Diketahui, pada tahun 2024 pemerintah telah mengadakan seleksi CASN dengan total formasi 248.970 untuk CPNS dan 1.017.111 untuk PPPK, berdasarkan data per Januari 2025. Proses seleksi CPNS dimulai pada Agustus 2024, sementara seleksi PPPK dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pada September 2024 dan tahap kedua pada Januari 2025.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online