Konferensi Parlemen OKI Dimulai, Bahas Kejahatan Israel hingga Perdamaian India-Pakistan

6 hours ago 3

loading...

Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 atau Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mulai digelar hari ini. Foto/SindoNews

JAKARTA - Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 atau Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mulai digelar hari ini. Sejumlah isu strategis mulai dari tuntutan pertanggungjawaban Israel hingga perdamaian India-Pakistan bakal dibahas.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Mardani Ali Sera mengatakan, di hari pertama ini sejumlah wakil negara parlemen OKI menetapkan agenda bertema “Tata Kelola yang Baik dan Kelembagaan yang Kuat sebagai Pilar Ketahanan atau Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience” melalui rapat standing committee.

"Momentum ini menandai peran strategis Indonesia sebagai pusat diplomasi parlemen dunia Islam, dan menegaskan komitmen DPR RI dalam memperkuat nilai-nilai tata kelola yang baik dan kelembagaan yang kuat sebagai fondasi utama ketahanan global," ujar Mardani, Selasa (13/5/2025).

Baca juga: Status Tuan Rumah Konferensi PUIC ke-19 Perkuat Peran Indonesia dalam Forum Antarnegara Muslim

Selain itu, rapat standing committee PUIC ke-19 hari ini juga membahas soal penguatan peran Parlemen melalui transparansi dan akuntabilitas. Sidang PUIC menjadi panggung penting bagi negara-negara anggota PUIC untuk menyatukan pandangan dan memperkuat solidaritas dalam menghadapi tantangan dunia modern.

“Mulai dari konflik berkepanjangan seperti di Palestina, perubahan iklim, hingga ketimpangan ekonomi dan krisis kepercayaan publik terhadap institusi negara,” katanya.

Mardani yang memimpin langsung sidang standing committee (komite eksekutif) ke-53 PUIC juga menyerukan dan mengecam keras Israel yang memperluas pemukiman dengan cara ilegal serta genosida sistematis yang terjadi di Gaza, di mana hal tersebut disuarakan delegasi DPR pada rapat hari ini.

Baca juga: MUI Dukung Fatwa Jihad Ulama Muslim Internasional Melawan Israel

"Indonesia mendesak seluruh anggota PUIC untuk mengambil tindakan nyata melalui diplomasi parlementer, solidaritas kemanusiaan, serta dukungan terhadap proses hukum internasional untuk menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel guna menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina," paparnya.

Mardani menambahkan, PUIC harus dapat menjembatani perdamaian bagi negara-negara yang tengah berkonflik. “Tidak hanya Palestina. Semua kita cover, termasuk jalan perdamaian India dengan Pakistan, dan Ukraina dengan Rusia,” ucap Mardani.

Selain agenda rapat komite eksekutif, hari ini juga ada pertemuan ke-13 Komite Tetap Palestina. Selanjutnya dilaksanakan pula pertemuan ke-4 komunitas muslim dan minoritas, serta pertemuan kelompok Arab.

Forum PUIC ke-19 digelar di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 12–15 Mei 2025. Sidang PUIC ke-19 yang diselenggarakan selama 5 hari ini dihadiri oleh delegasi parlemen 37 negara anggota OKI.

PUIC merupakan satu-satunya organisasi yang menghimpun parlemen negara-negara anggota OKI. Didirikan secara resmi pada 17 Juni 1999 dengan markas besar di Teheran, Iran, PUIC berfungsi sebagai forum penting untuk memperkuat diplomasi antarparlemen dan mendorong sinergi kebijakan di antara negara- negara Islam.

(cip)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online