Laba UNVR Melonjak 245%, Unilever PLC Optimistis Bisnis di Indonesia Pulih

3 hours ago 1

loading...

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan kenaikan laba bersih secara kuartalan. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 245% secara kuartalan (quarter on quarter/qoq) pada kuartal I-2025 menjadi Rp1,24 triliun. Meski secara tahunan (year on year/yoy) masih turun 15%, kinerja ini menandai awal pemulihan setelah periode tekanan operasional.

Lonjakan laba didorong oleh perbaikan margin usaha dan stabilisasi margin kotor. Perusahaan juga menerapkan efisiensi operasional dan pengelolaan biaya secara disiplin. Belanja iklan tetap dikendalikan guna menjaga kekuatan merek di tengah persaingan pasar.

Dalam laporan resmi Unilever PLC selaku induk usaha yang dirilis di laman investor relations, manajemen menyebut Indonesia sebagai salah satu pasar prioritas yang mencatatkan tren perbaikan. Optimisme itu ditopang oleh penguatan distribusi, stabilisasi harga dan peningkatan eksekusi di lapangan.

Selain Indonesia, China juga disebut berhasil menata ulang bisnisnya dan diproyeksikan akan mencatatkan perbaikan yang progresif sepanjang tahun ini.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menyebut perbaikan kinerja pada awal tahun ini merupakan hasil dari sejumlah langkah strategis.

"Meskipun hasil kuartal pertama kami masih terkoreksi dibandingkan tahun lalu, kami mencatat peningkatan signifikan secara kuartalan dalam pertumbuhan dan profitabilitas," ujarnya dalam pernyataannya, Senin (28/4/2025).

Menurutnya, langkah seperti penurunan stok pelanggan, stabilisasi harga, dan peningkatan layanan serta profitabilitas mitra menjadi kunci pemulihan. Hal ini diyakini menjadi fondasi untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut.

Sepanjang kuartal I-2025, Unilever Indonesia membukukan penjualan bersih sebesar Rp9,47 triliun. Namun, volume penjualan domestik masih tertekan, khususnya di segmen Home and Personal Care. Sebaliknya, segmen Foods and Refreshment menunjukkan performa yang lebih stabil.

Manajemen optimistis momentum pemulihan akan berlanjut pada paruh kedua tahun ini, didorong efisiensi yang berkelanjutan dan prospek pertumbuhan yang lebih solid.

(nng)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online