Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, 14 Orang Tewas, Lebih dari 750 Luka

9 hours ago 4

loading...

Ledakan dahsyat dan kebakaran guncang pelabuhan Shahid Rajaei, Iran selatan. Korban tewas tercatat sebanyak 14 orang dan lebih dari 750 lainnya terluka. Foto/Screenshot video BBC

TEHERAN - Ledakan dahsyat dan kebakaran telah mengguncang pelabuhan Shahid Rajaei, Iran selatan, pada hari Sabtu. Menurut laporan BBC, jumlah korban tewas hingga Minggu (27/4/2025) tercatat sebanyak 14 orang dan lebih dari 750 lainnya terluka.

Pelabuhan Shahid Rejaei disebut-sebut terkait dengan pengiriman bahan kimia yang digunakan untuk membuat propelan rudal. Namun Iran tidak mengonfirmasi keterkaitan tersebut.

Jumlah korban tewas sebelumnya dilaporkan sebanyak empat orang dengan lebih dari 500 lainnya terluka. Namun Mehrdad Hasanzadeh, seorang pejabat manajemen bencana provinsi setempat, telah memperbarui data jumlah korban.

Ledakan di pelabuhan Shahid Rajaei terjadi saat Iran dan Amerika Serikat bertemu pada hari Sabtu di Oman untuk putaran ketiga negosiasi mengenai program nuklir Teheran yang berkembang pesat.

Meskipun tidak seorang pun di Iran secara langsung menyatakan bahwa ledakan itu berasal dari sebuah serangan, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang memimpin perundingan, pada Rabu lalu mengakui, "Dinas keamanan kami dalam keadaan siaga tinggi mengingat contoh-contoh sebelumnya dari upaya sabotase dan operasi pembunuhan yang dirancang untuk memancing tanggapan yang sah."

Selama berjam-jam, pihak berwenang di Iran tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang apa yang menyebabkan ledakan di pelabuhan tersebut, yang berada di luar Bandar Abbas, meskipun mereka menyangkal bahwa ledakan itu ada hubungannya dengan industri minyak Iran.

"Namun, pelabuhan tersebut menerima kiriman bahan bakar roket natrium perklorat pada bulan Maret," kata perusahaan keamanan swasta Ambrey.

Bahan bakar tersebut merupakan bagian dari kiriman dari China oleh dua kapal ke Iran yang pertama kali dilaporkan pada bulan Januari oleh Financial Times.

Bahan bakar itu akan digunakan untuk mengisi kembali persediaan rudal Iran, yang telah terkuras oleh serangan langsungnya terhadap Israel selama perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online