Menag Nasaruddin Minta Program Pendidikan Dilandasi Nilai-nilai Cinta

4 hours ago 3

loading...

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan pentingnya pengembangan program pendidikan yang dilandasi nilai-nilai cinta dan ekoteologi. Foto/Istimewa

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan pentingnya pengembangan program pendidikan yang dilandasi nilai-nilai cinta dan ekoteologi. Menurutnya, cinta adalah kekuatan utama dalam membentuk kualitas kemanusiaan yang lebih tinggi.

"Kita ingin menghadirkan ontologi yang berbeda dari teologi maskulin konvensional. Kita butuh teologi yang menyentuh dimensi terdalam kemanusiaan," kata Nasaruddin Umar dalam Rapat Koordinasi Program Prioritas (Rakor Protas) di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang pemaparan program unggulan dari masing-masing direktur di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam, dalam rangka mendukung keberhasilan program prioritas Kemenag. Ia menambahkan, selama ini pendekatan teologi yang berkembang cenderung mengabaikan relasi manusia dengan alam.

Baca juga: BPMI MoU Program Peduli Thalasemia Dalam Penguatan Halal dan Kesehatan

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh jajaran untuk memanusiakan sesama manusia, alam semesta, hewan, dan seluruh ciptaan Tuhan sebagai bagian dari pengamalan cinta universal. "Kalimat memanusiakan alam semesta mungkin terdengar aneh, tetapi jika kita kembali ke kitab-kitab suci, makna cinta itu tidak hanya ditujukan kepada manusia, tetapi juga kepada alam," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno menyampaikan, implementasi konsep ekoteologi dan kurikulum cinta akan difokuskan melalui program Green Madrasah dan Green Campus. Selain itu, riset di lingkungan pendidikan Islam juga akan diarahkan untuk menghasilkan solusi nyata terhadap berbagai tantangan, termasuk isu lingkungan.

"Kita akan dorong riset-riset berdampak yang mendukung seluruh layanan Kemenag, termasuk penguatan madrasah adiwiyata dan penerjemahan ekoteologi dalam sistem pendidikan," kata Suyitno.

Dalam sesi presentasi, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Sahiron menambahkan bahwa program standarisasi sarana-prasarana dan Green Campus menjadi salah satu prioritas yang beririsan langsung dengan ekoteologi. Program ini juga didukung oleh skema pembiayaan SBSN dan PHLN.

Rakor ini juga menghadirkan cendekiawan muslim Indonesia Haidar Bagir, sebagai mitra kolaboratif dalam membangun pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi. Hadir pula sejumlah pejabat tinggi Kementerian Agama, di antaranya Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Sesditjen Pendis Arskal Salim GP, serta para direktur di lingkungan Ditjen Pendis. Rektor dari seluruh PTKI di Indonesia turut mengikuti acara ini secara daring.

(rca)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online