Mengenal Arti Angka 1312 yang Ramai dalam Tagar #KamiBersamaSukatani

1 month ago 26

Sukatani Mengenal Arti Angka 1312 yang Ramai dalam Tagar #KamiBersamaSukatani / Foto: Instagram

Jakarta, Insertlive -

Angka 1312 mendadak ramai diperbincangkan di media sosial X, terutama dalam unggahan yang menggunakan tagar #KamiBersamaSukatani.

Angka ini mulai banyak digunakan setelah grup punk asal Purbalingga, Sukatani, mengumumkan permintaan maaf kepada institusi kepolisian dan menarik lagu "Bayar Bayar Bayar" dari semua platform musik pada Kamis, 20 Februari 2025.

Sejak itu, tagar #KamiBersamaSukatani menjadi trending di X, dengan lebih dari 53 ribu unggahan. Banyak warganet yang menyertakan angka 1312 dalam postingan mereka sebagai bentuk dukungan terhadap Sukatani.


Salah satu yang ikut menyuarakan hal ini adalah musisi Baskara Putra alias Hindia.

"Ada lagu udah mulai kena bredel. Sedih banget denger kabarnya. 1312," tulisnya melalui akun X @Wordfangs.

[Gambas:Instagram]


Tak hanya Baskara, warganet lain juga mengungkapkan kekecewaan mereka dan mencantumkan angka 1312 dalam dukungannya.

"Dengan fakta seterang ini, mereka (polisi) nggak terima. Beneran rajin baca jadi pintar, malas baca jadi polisi. Forever 1312. #KamiBersamaSukatani," tulis akun @the***.

Lantas, apa sebenarnya arti dari angka 1312?

Mengutip Urban Dictionary, angka 1312 adalah representasi numerik dari akronim ACAB. Berikut cara membacanya:

1 = A
3 = C
1 = A
2 = B

ACAB sendiri merupakan singkatan dari All Cops Are Bastards, yang jika diterjemahkan secara kasar berarti 'Semua Polisi Bajingan'.

Frasa ini sering muncul dalam aksi demonstrasi di berbagai negara, terutama sebagai bentuk protes terhadap tindakan kepolisian yang dianggap represif atau sewenang-wenang.

Menurut situs GQ, asal-usul istilah ACAB tidak diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan bahwa ungkapan ini pertama kali muncul di Inggris pada 1940-an, saat terjadi aksi mogok kerja besar-besaran.

Kala itu, ACAB merupakan singkatan dari All Coppers Are Bastards, yang digunakan para buruh tambang untuk melawan sistem yang dinilai menindas mereka.

Pada 1958, terdapat rekaman video yang menunjukkan pemuda dan pekerja menggunakan istilah ini dalam demonstrasi. ACAB kemudian semakin populer di era 1970-an, terutama setelah koran Daily Mirror melaporkan seorang pemuda yang ditangkap polisi karena menyulam frasa tersebut di jaketnya.

Seiring waktu, ACAB menjadi simbol perlawanan yang erat kaitannya dengan subkultur punk. Gerakan ini menolak sistem pemerintahan otoriter dan ketimpangan sosial, menyuarakannya melalui musik, seni, dan grafiti di berbagai kota.

GQ menyebut bahwa ACAB telah menyebar dari New York hingga Indonesia, menjadi bentuk ekspresi anak muda terhadap ketidakpuasan terhadap aparat kepolisian dan tindakan represif lainnya.

Kini, angka 1312 yang merupakan representasi ACAB kembali mencuat di Indonesia, terutama dalam konteks kasus Sukatani, yang lagunya ditarik setelah diduga mengkritik institusi kepolisian.

Tagar #KamiBersamaSukatani pun terus bergema di media sosial, menunjukkan solidaritas dari berbagai kalangan terhadap kebebasan berekspresi dalam dunia musik.

(ikh/fik)

Tonton juga video berikut:

ARTIKEL TERKAIT

Loading Loading

BACA JUGA

detikNetwork

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online